Ponpes Al Khoziny Akan Dibangun Ulang Pakai APBN, Netizen Protes

Baru-baru ini, pernyataan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menuai kritik tajam dari netizen. Menteri PU menyebut akan membangun ulang bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk.
Diketahui bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut ambruk pada Senin (29/10/2025) lalu. Tragedi ini menewaskan 67 santri, sementara 104 lainnya luka-luka.
Bangunan ponpes yang ambruk kini telah rata dengan tanah. Material reruntuhan juga telah dibersihkan oleh petugas dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Meski Tertimbun Runtuhan Bangunan Musala, Haikal Tetap Salat Lima Waktu dengan Gerakan Mata
Peristiwa ini pun menjadi perhatian serius banyak pihak, termasuk Menteri PU Dody Hanggodo. Dody buka suara terkait pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Selasa (7/10/2025).
Pertemuan ini digelar dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo terkait peristiwa ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Kementerian PU akan memberikan pendampingan teknis bagi pondok pesantren di seluruh Indonesia terkait keamanan struktur bangunan dan kepatuhan terhadap izin pendirian.
Baca Juga: Sesal Wali Santri Ponpes Al Khoziny Tak Turuti Permintaan Anak: Saya Tidak Bisa Baca Masa Depan
Untuk itu, Kementerian PU membuka layanan hotline untuk konsultasi pembangunan pondok pesantren melalui call center 158. Selain itu pihaknya juga akan melakukan audit di 9 provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia.
Menteri PU akan bangun ulang Ponpes Al Khoziny pakai APBN
Cak Imin pun menambahkan bahwa pemerintah akan membentuk Satgas Pembangunan Pesantren yang fokus pada audit bangunan dan pembenahan izin mendirikan bangunan. Ia menegaskan bahwa seluruh pembangunan pesantren harus memiliki Perizinan Bangunan Gedung (PBG), untuk memastikan keamanan bangunan.
Lebih lanjut, terkait pembangunan ulang gedung yang ambruk, Dody menyebut bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup untuk membangun gedung dari nol. Ia pun menyebut dana hanya berasal dari APBN, meski begitu dirinya tidak menutup kemungkinan jika ada pihak swasta yang ingin membantu.
“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah. Cuman dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujarnya, dikutip dari Instagram @pandemictalks.
Meski sebetulnya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, Kementerian PU ikut andil karena menurutnya peristiwa ini termasuk dalam kondisi darurat.
"Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuman kan ini kondisi darurat. Yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk," lanjutnya.
Menteri PU Dody Hanggodo ungkap langkah konkret Pemerintah terkait ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo
Upaya dari Kementerian PU ini dinilai publik tidak sesuai, karena pondok pesantren yang ambruk tersebut adalah milik pribadi, bukan negara. Netizen pun menyebut bahwa seharusnya APBN tidak digunakan dalam hal ini.
"Jadi penasaran ini ponpes punya siapa sih? Kok malah sekarang dibangun pake uang negara," tulis @anak***.
"Enakk betull, mending dananya buat bangun sekolah2 yang bener2 ga layak, bukan ambruk karena kelalaian," kata @lusy***.
"Kalo di negara maju udah masuk pidana berat karena bentuk kelalaian, bukannya malah dibantu," timpal @ridw***.
"Mohon maaf sebelumnya ya pak, ini adalah ponpes swasta. Dan mereka iuran serta punya dana swadaya sendiri untuk kegiatan ponpes. Mending urus dan bangun infrastruktur yg lebih berguna untuk masyarakat umum," tulis @ranya***.
"Gak ikhlas dunia akhirat uang pajak gw buat tuh ponpes," imbuh @ risama***.