Jesselyn MCI 8 Tutup Restoran Sanuk, Kini Ungkap Alasan Tak Pertahankan Bisnis Kulinernya

Jesselyn MCI 8 menutup restoran Sanuk miliknya. Pemenang MasterChef Indonesia musim 8 itu menutup restoran yang dikenal dengan menu bakmi khas Thailand.

Restoran SanukThai Boat Noodle itu resmi tutup setelah Jesselyn Lauwreen mengunggah video perjalanan terakhir melayani pelanggannya bersama dengan para karyawannya di Instagram @jesselyn.mci8. Perempuan 25 tahun itu tak kuasa menahan air matanya di momen terakhir melayani pelangganya itu.

"Join me on one last ride at Sanuk. Ini service terakhir," tulis Jesselyn di akun TikToknya @jesselynmci8, pada Minggu (5/10/2025).

Baca Juga: Sanuk Thai Boat Noodle, Resto Masakan Khas Thailand Punya Juara MasterChef Indonesia season 8

Meski berat, Jesselyn tetap harus menutup semua outlet Senuk. Padahal, banyak pelanggan restoran yang masih berharap sang juara MCI itu melanjutkan bisnis kulinernya.

Baru-baru ini, Jesselyn mengungkap alasannya tetap memutuskan menutup restorannya. Hal ini seperti terlihat dibagikannya di story Instagram pada Kamis, (9/10/2025).

Baca Juga: Anya Geraldine Buka Restoran Steak Mewah, Vidi Aldiano dan Keanu Angelo Jadi Tamu Pertama

Jesselyn mengaku sedih mengetahui banyak penggemar masakannya yang tak rela restoran Senuk ditutup. Mengetahui hal itu membuat hati Jesselyn ikut sakit.

Alasan Jesselyn MCI 8 tutup restoran Senuk.

"beberapa org jg jalan masuk Amore Liora dan nanya my team/ sister "kenapa sanuk tutup?"
jujur idk how to react to that? baca komen yah sedih dan sakit juga, tp i want to make things clear yah," ungkap Jesselyn.mci8

Ia lantas mengaku bisnisnya harus tutup karena adanya perbedaan visi dan misi.

"business nya tutup karena beda visi misi.
sanuk tutup bukan karena drama, tapi murni karena perbedaan visi misi dan pengambilan keputusan salah, dan bisnis yang emg slowing down," ungkap Jesselyn.

Jesselyn MCI 8 tutup restorannya.
Ia mengaku sudah berkerja keras bersama timnya tetapi tetap tidak dapat bertahan. Jesselyn juga menegaskan tidak ada pihak yang salah dalam keputusan menutup bisnisnya ini.

"my team and i, semua udah berusaha semampunya, masing-masing punya kontribusi yang patut dihargai. Nggak ada pihak yang salah," ungkapnya.

Jesselyn mengaku semua orang telah bekerja sesuai porsinya masing-masing. Namun, keputusan untuk menutup restoran mie ini sudah dipertimbangkan secara matang-matang.

"Semua orang yang pernah terlibat, udah berkontribusi dengan cara masing-masing and they did their part, dan aku pribadi tetap menghargai itu. Semoga penutupan ini bisa jadi titik damai buat semuanya, dan langkah awal untuk hal-hal baik ke depannya :)," pungkasnya.