Gosip

Keluarga Santri Ponpes Al Khoziny Protes Evakuasi Dinilai Lambat: Ini Kan Bangunan Kecil

05 Oktober 2025 | 15:03 WIB
Keluarga Santri Ponpes Al Khoziny Protes Evakuasi Dinilai Lambat: Ini Kan Bangunan Kecil
Keluarga santri Ponpes Al Khoziny protes, sebut proses evakuasi berjalan lambat. cr: Instagram @rumpi_gosip

Duka mendalam masih dirasakan oleh keluarga korban tewas dari ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Gedung yang ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu, menyebabkan banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

rb-1

Hingga saat ini tim SAR gabungan bersama relawan masih berupaya untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun. Alat berat pun telah digerakkan untuk mempercepat proses evakuasi.

Namun di tengah operasi pencarian korban, keluarga melayangkan protes terhadap petugas. Keluarga menyebut proses evakuasi ini berjalan terlalu lamban.

Baca Juga: Meski Tertimbun Runtuhan Bangunan Musala, Haikal Tetap Salat Lima Waktu dengan Gerakan Mata

rb-2

Dalam video yang beredar, seorang pria berpeci memprotes bahwa tim penyelamat tidak bekerja dengan baik dan tepat. Pria itu juga meminta agar Gubernur Jawa Timur, Khofifah dapat memerintahkan tim profesional untuk membantu proses evakuasi.

"Mereka tetap mengatakan telah melakukan yang terbaik, ini terbaik apa? Terbaik itu ya memang melakukan evakuasi berdasarkan kerja-kerja yang tepat, terutama ini pemerintah," ujar keluarga korban, dikutip dari akun Instagram @rumpi_gosip.

Keluarga santri Ponpes Al Khoziny protes, proses evakuasi berjalan lambat.Keluarga santri Ponpes Al Khoziny protes, proses evakuasi berjalan lambat.

Baca Juga: Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sudah Berbau Menyengat, Ibu Korban Nangis Minta Alat Berat Digerakkan

"Coba Khofifah, gitu, mendatangkan tim ahli yang memang pekerja yang profesional gitu kan, gandeng dengan kampus atau apalah gitu yang memang itu ahli di situ," tuturnya dengan nada tinggi.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa tim evakuasi dan pemerintah tidak serius dalam menangani kasus ini. Karena menurutnya, bangunan yang ambruk hanyalah sebuah bangunan kecil, namun proses evakuasi tak kunjung rampung.

"Saya pikir, ini kan, apa ya bangunan kecil gitu ya, nggak selambat ini lah kalau ditangani dengan serius," pungkasnya.

Sementara itu, di video berikutnya, terlihat sejumlah relawan yang tampak tertidur di lantai dekat lokasi Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Tanpa alas apapun, mereka tampak terlelap, tak peduli dengan lantai yang kotor dan sampah berserakan di sekitarnya.

Tim SAR dan relawan tertidur karena kelelahan bekerjaTim SAR dan relawan tertidur karena kelelahan bekerja

Tim evakuasi tersebut tampak kelelahan usai bekerja secara bergantian untuk melakukan pencarian korban dan pembersihan material gedung Ponpes Al Khoziny yang ambruk.

Melihat kondisi ini, netizen pun memberikan pendapatnya terkait protes yang dilayangkan oleh keluarga korban. Banyak netizen yang menyayangkan sikap tersebut, karena seharusnya yang diprotes adalah pemilik dari Pondok Pesantren, bukan tim relawan yang sudah bekerja keras mengevakuasi korban.

Sementara itu ada juga netizen memaklumi sikap keluarga korban karena masih berduka atas musibah ini.

"Pak knp g ada yg berani marah sama pihak ponpes? Yg bangun pondok asal2 an? Anak2 bapak disana itu bayar kan? Aduh ko malah marah nya sama basarnas dan team relawan pak ,,, logika nya dmn,,,," tulis @mariaulf***.

"Yang bikin heran pemimpin ponpes yg bikin bangunan ini kok g muncul minta maaf atau kasih jelasan atau apa gitu. Yang di hujan malah tim relawan trs. Pak...bu... tim relawan juga bertarung nyawa di bawah reruntuhan tolonglah jangan malah nyalahin org2 yg justru datang sebagai relawan. Kl mau protes dan minta tanggung jawab ya ke tim ponpes aja." komentar @_.raiha***.

"Tanpa mengurangi rasa hormat pada semua pihak,, saya cuma maun sedikit menambahkan, jangan sampai rasa sakit kita karna kehilangan, membuat kita menjadi lupa pada rasa lelah mereka yg sudah membantu. Pak buk, mereka juga perlu istirahat." tulis @jokar***.

"Tidak menyalahkan pihak manapun.. sebagai orang tua,, saya memahami perasaan para wali santri.. di lain sisi sbg masyarakat,, saya jg memahami prosedur keselamatan itu.. jadi ckup mendoakan yg terbaik saja bagi semuanya.." kata @suga***.

Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali menemukan 13 jenazah pada Sabtu (4/10/2025) malam. Sehingga total korban tewas yang ditemukan kini adalah 37 orang.

Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan terus dilakukan selama 24 jam penuh tanpa berhenti. Alat berat digunakan untuk membuka material bangunan dan petugas harus mengangkat serta memotong-motong rangka agar bisa mengevakuasi korban dari timbunan material.


Link: https://www.instagram.com/p/DPaoLt7jw_S/?img_index=2

Tag: Ponpes Al Khoziny, keluarga korban, proses evakuasi

Tag Ponpes Al Khoziny reruntuhan korban santri wali santri tim sar

Terkait

Terkini