Sesumbar Endorse Capai Rp10 M, Nikita Mirzani Janji Balikin Uang Reza Gladys Plus Kasih Bonus

Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan Nikita Mirzani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (14/8/2025).

Bambang Sumanto, seorang marketing properti PT Bumi Parama Wisesa, memberikan kesaksian yang menguatkan dakwaan jaksa.

Bambang membeberkan detail transaksi mencurigakan terkait pembayaran salah satu cicilan rumah mewah Nikita seharga Rp33,5 miliar.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Calonkan Diri Jadi Wakil Bupati Pemalang, 4 Artis Maju Pilkada 2024

Ia mengaku menerima dana sebesar Rp2 miliar dari rekening yang diduga milik Reza Gladys.

"Waktu itu disampaikan bahwa akan ada pembayaran dari salah satu temannya Ibu Nikita," kata Bambang.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ingin Segera Balas Dendam pada Vadel Badjideh Usai Ketahui Hasil Visum Laura

Fakta ini selaras dengan kesaksian Reza Gladys di persidangan sebelumnya.

Istri dari Attaubah Mufid itu mengaku mentransfer Rp4 miliar kepada Ismail Marzuki alias Mail untuk menghentikan kritik pedas Nikita di media sosial.

"Saya pada saat itu setelah telepon ditutup, dikirim nomor rekeningnya, saya kirim Rp2 M ke PT Bumi Parama Wisesa, dari situ harus ada caption Nikita Mirzani," terang Reza Gladys.

Ia menambahkan bahwa sisa pembayaran sebesar Rp2 miliar diminta dalam bentuk tunai.

Sementara itu, Nikita Mirzani yang ditemui setelah sidang menanggapi pernyataan saksi.

"Saya pernah mempromosikan perusahaannya dan pernah saya taruh di YouTube channel saya dan Instagram saya," terang Nikita.

"Dari harga rumah yang saya beli Rp41 miliar, hingga didiskon menjadi Rp 33 miliar. Harga endorse saya hampir Rp 10 miliar," sambungnya.

Oleh sebab itu, Nikita merasa Reza Gladys membesar-besarkan masalah hanya karena uang Rp4 miliar.

Nikita mengaku siap mengembalikan uang dari Reza, bahkan menawarkan tambahan Rp1 miliar.

"Kalau Reza Gladys miskin, gak punya uang, nanti saya transfer Rp 4 miliar, saya tambahin Rp 1 miliar ya. Ngurusin Rp 4 miliar kok sampai satu Indonesia gaduh," pungkasnya.