Korban Keracunan MBG Makin Banyak, Nana Mirdad Beri Kritikan Pedas hingga Singgung Program Gagal

Artis Nana Mirdad beri kritikan pedas soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telan banyak korban keracunan. Istri Andrew White itu menilai program MBG belum berhasil hingga buang-buang anggaran.
Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kasus keracunan massal program MBG. Dikutip dari ftnews, kasus keracunan MBG mencapai 6.452 kasus hingga September 2025.
Dari data itu tercatat, angka tertinggi kasus keracunan berasal dari Provinsi Jawa Barat. Adapun korban keracunan MBG itu terdiri dari siswa SD, SMP hingga SMA.
Baca Juga: Sebut Bali Tenggelam, Nana Mirdad Sentil Kinerja sang Gubernur
Mereka mengalami berbagai gejala keracunan seperti muntah-muntah, sesak napas, sakit perut hingga diare. Bahkan, banyak dari korban anak-anak yang dilarikan ke rumah sakit.
Melonjaknya kasus keracunan MBG massal itu tentu membuat anak-anak dan orang tua murid khawatir. Banyak publik yang mendesak agar pemerintah mengusut masalah tersebut.
Tak hanya masyarakat biasa, artis Nana Mirdad pun ikut bersuara. Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram Storynya yang diunggah ulang oleh akun @rumpi_gosip dilansir pada Kamis (02/10/2025).
Baca Juga: Belajar dari Kasus Nana Mirdad, Ini Ragam Risiko yang Mengintai Bayi Baru Lahir yang Dibuang Orangtuanya
Nana Mirdad.
Di unggahan itu, Nana mengaku miris dengan banyaknya kasus keracunan MBG. Ia juga merasa geram lantaran anak-anak lah yang menjadi korban.
Saking kecewanya, istri Andrew Whita itu menilai MBG adalah program yang gagal dan hanya membuang-buang anggaran negara. Belum lagi, Nana juga geram dengan pernyataan pemerintah yang menyebut bahwa kegagalan program diklaim di bawah 10 persen.
"Sumpah paling miris lihat berita soal MBG ini. PROGRAM GAGAL!! Program enggak ada gunanya, buang-buang anggaran negara. Lagi-lagi hanya bikin kaya segelintir atasan, korbannya ribuan anak-anak yang sampai hampir meninggal sesak nafas, muntah-muntah keracunan makanan," tulis Nana Mirdad sebagai caption.
"Belum lagi orang-orang yang bertanggung jawab bukannya berempati, bebenah, mengakui kegagalannya, malah seakan bangga dengan yang katanya 'menurut data, kegagalan kita cuma di bawah 10 persen'. Di mana hati nurani kalian?!" sambungnya.
Sebagai ibu dua anak, Nana merasa pilu melihat anak-anak jadi korban keracunan akibat kurangnya pengelolaan MBG.
"Apa pemerintah familiar dengan yang namanya keracunan makanan? Botulism? Salmonella poisoning? Apa ini semua sudah dipersiapkan matang-matang resikonya? TERBUKTI ENGGAK!" tegas Nana.
Andrew White dan Nana Mirdad
Alih-alih memaksakan program MBG, Nana justru ingin pemerintah lebih menyediakan lapangan pekerjaan pada orang tua murid. Ia juga usul jika seandainya uang MBG itu diberi langsung pada keluarga agar tidak terjadi keracunan.
"Support saja orang tua dalam pekerjaan mereka, buka lapangan kerja yang sehat dan sustainable untuk mereka, dan enggak usah ikut campur dalam memberi makan anak-anak kalau isian MBG pun masih hanya roti putih dan tahu basi berisikan jangkrik dan ulat," tutur anak Jamal Mirdad dan Lydia Kandou tersebut.
"Uang Rp10-15 ribu per kepala ini bisa enggak sih disubsidikan ke keluarga yang belum mampu? Pasti ibu-ibu di rumah pun happy bisa bawakan bekal anaknya dan nambah uang belanja," tambahnya.