Kekayaan Lucky Hakim yang Plesiran ke Jepang Tanpa Izin, Tembus Rp10,7 Miliar

Bupati Indramayu Lucky Hakim menjadi sorotan usai diduga liburan ke Jepang tanpa izin. 

Dugaan ini muncul karena Gubernur Jawa Barat, Dedi  Mulyadi memberikan sindiran pada Lucky yang asyik liburan ke luar negeri tanpa izin di momen cuti lebaran.

Di media sosial, Dedi sebelumnya menyindir dengan mengunggah foto-foto Lucky Hakim saat asyik plesiran ke Jepang bersama keluarganya. 

Baca Juga: Biodata dan Agama Lucky Hakim, Kena Semprot Gubernur Jabar Dedi Mulyadi!

Dalam unggahannya, Dedi mengatakan Lucky Hakim lain kali bisa izin terlebih dahulu.

Usai viral, Lucky Hakim pun menyampaikan permintaan maaf atas keputusannya pergi liburan ke Jepang bersama keluarga tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Baca Juga: 7 Artis Dilantik Jadi Kepala Daerah, Ada Jeje Govinda Hingga Ali Syakieb

Selain itu Lucky menyatakan siap menerima sanksi apa pun yang dijatuhkan kepadanya.

Meski begitu, Lucky menegaskan bahwa perjalanan liburannya tersebut murni untuk kepentingan pribadi dan keluarga. 

Bahkan dia mengaku tidak menggunakan fasilitas negara sama sekali, termasuk saat menuju dan pulang dari bandara.

Lantas berapa kekayaan Lucky Hakim?

Dikutip dari website Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Lucky pertama kali menyampaikan harta kekayaannya ketika menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2014-2019. 

Total kekayaannya ketika itu sebesar Rp 5.730.016.109 (Rp5,7 miliar) per 3 Desember 2014. 

Setelahnya Lucky Hakim kembali menyerahkan LHKPN ketika mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat. 

Total hartanya selama tiga tahun berturut-turut masing-masing sebesar Rp 12.276.500.000 (Rp12,2 miliar) per 6 September 2020, Rp 11.776.500.000 (Rp11,7 miliar) per 31 Desember 2021, dan Rp 10.709.638.600 (Rp10,7 miliar) per 31 Desember 2022. 

Sedangkan LHKPN terakhir yang dilaporkan Lucky yakni pada 16 Agustus 2024 namun hartanya tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp 10.709.638.600 (Rp10,7 miliar).

Rinciannya adalah 8 aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp13,7 miliar, 4 kendaraan senilai Rp585 juta, harta bergerak lainnya Rp433,5 juta, surat berharga Rp100 juta.

Selain itu ada juga kas dan setara kas Rp675 juta, harta lainnya sebesar Rp600 juta dan utang sebesar Rp5.383.861.400 (Rp5,3 miliar).