Identitas Asli Wanda Hara Terungkap: Celetukan Rafathar Disensor, Publik Bertanya-tanya

Identitas fashion stylist Wanda Hara kembali menjadi sorotan setelah ia datang ke kajian dengan memakai jilbab dan cadar. Wanda Hara, yang selama ini dikenal berdandan seperti perempuan, akhirnya diungkap oleh Nikita Mirzani sebagai laki-laki.

Hal ini memicu reaksi keras dari netizen, terutama karena dianggap menistakan agama dengan berpakaian seperti perempuan dalam kajian tersebut.

Kontroversi semakin memanas ketika Rafathar Malik Ahmad, putra Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, tanpa sengaja mengungkap identitas Wanda Hara dalam sebuah video lawas di channel YouTube neneknya, Rieta Amilia atau Mama Rieta.

Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen

Saat itu, Rafathar melihat Wanda Hara yang sedang memotong tumpeng bersama ibunya, Nagita Slavina.

"Jangan-jangan yang ini cowok ya?" celetuk Rafathar dengan polos.

Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah

Namun, kata-kata "cowok" yang keluar dari mulut Rafathar disensor dalam video tersebut, menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen. Banyak yang heran mengapa keluarga Rafathar menutup-nutupi celetukan tersebut.

Netizen langsung bereaksi terhadap sensor tersebut, mengungkapkan kebingungan dan kegeraman mereka di kolom komentar.

"Minimal punya malu, kan beneran cowok," komentar seorang netizen.

"Lah emang cowok masa nggak mau disebut laki, mana ke kajian pake cadar lagi," ujar yang lain dengan nada heran.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Gosip Terupdate (@rumpi_gosip)

"Padahal Rafatar bener, kenapa dicubit," tambah yang lain.

Keputusan Wanda Hara untuk memakai cadar dan ikut kajian di barisan perempuan dinilai oleh beberapa pihak sebagai tindakan yang menistakan agama.

Sementara itu, Nikita Mirzani yang pertama kali mengungkap bahwa Wanda Hara adalah laki-laki, turut mendapat perhatian. Tindakan Wanda Hara ini dianggap oleh banyak orang sebagai bentuk penyamaran yang tidak pantas, terutama dalam konteks kegiatan keagamaan.