Me and Moms

Studi di Luar Negeri Ungkap Risiko Obesitas pada Bayi Lahir Caesar

Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Australia menyebut, bayi yang dilahirkan dengan metode operasi caesar memiliki risiko masalah kesehatan ketika dewasa.

Studi yang diterbitkan Journal of Public Health menyebut, anak-anak Australia yang lahir secara caesar berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi hamil

Menariknya hasil penelitian ini menyebabkan perdebatan di komunitas medis, mengingat melahirkan caesar tanpa ada indikasi medis, atau hanya berdasarkan permintaan pasien sangat populer di sana.

“Diperkirakan setengah dari bayi yang lahir di Australia dilahirkan secara caesar pada 2045,” tutur peneliti Dr. Tahmina Begum dari University of Queensland, dikutip IndoPop dari Medical Daily.

Peneliti menganalisis data 1.874 responden dari Longitudinal Study of Australian Children. Data kemudian dikumpulkan dan dibandingkan dengan mereka yang lahir secara normal.

Ditemukan bahwa risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke, lebih tinggi pada anak yang lahir caesar.

“Empat dari enam anak yang lahir secara caesar memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Tak hanya itu, melahirkan secara caesar juga membuat anak mengalami obesitas di usia 10-12 tahun,” tambah dr. Yaqoot Fatima dari Murtupuni Center for Rural and Remote Health, James Cook University.

Terkait faktor risiko yang ditemukan untuk penyakit kardiovaskular, dr Begum mengatakan hal ini ada hubungannya dengan perubahan sistem bakteri di tubuh bayi.

Kata dr Begum, melahirkan secara caesar membuat bayi tidak terekspos dengan sejumlah bakteri di vagina, yang berhubungan dengan koneksi antara saluran pencernaan dan otak (gut-brain axis).

“Perubahan ekosistem bakteri ini membuat tubuh mengeluarkan sejumlah patogen yang bisa berdampak pada sistem metabolik,” terangnya.

Ilustrasi: Bayi (Pexels)

Ia juga menyoroti faktor stres yang dialami bayi karena penggunaan obat dan bahan kimia saat melahirkan. Meski begitu, klaim tentang hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Oleh karena itu dalam kesimpulan penelitiannya, dr Begum dan kawan-kawan meminta para dokter kandungan lebih bijak terkait pelaksanaan operasi caesar.

Jika ibu tidak memiliki indikasi medis yang mewajibkannya, maka melahirkan secara alami lewat vagina harus jadi pilihan utama.

“Operasi caesar tanpa indikasi medis memberikan dampak pada kesehatan masyarakat jika semakin sering dilakukan. Bukan hanya kesehatan, dampak yang dirasakan secara finansial juga meningkat ketika dewasa,” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications