Me and Moms

Bayi Rewel Bisa jadi Tanda Hubungan Ibu dan Pasangan Tak Akur

Banyak orangtua baru kewalahan dan mencoba mencari tahu mengapa bayi mereka tidak berhenti menangis.

Jika Mom salah satunya, coba lihat dulu seberapa bahagianya hubungan ibu dengan pasangan saat ini?

Ilustrasi bayi (Pexels)

Beberapa tahun lalu, sebuah studi menunjukkan bahwa kebahagiaan ibu dalam suatu hubungan dan tingkat dukungan sosial, sangat berperan dalam tingkat kolik bayi.

Kolik sendiri adalah periode yang dapat diprediksi di mana bayi sering menangis meski dalam kondisi sehat dan cukup asupan susu.

Temuan menunjukkan, suami siaga, memberi pasangannya peran penting dalam menangani risiko kolik anak-anak mereka.

Kolik, istilah untuk nangis berlebihan pada anak, adalah masalah umum yang mempengaruhi satu dari lima bayi.

Hal ini ditandai sebagai tangisan yang tidak dapat berhenti selama lebih dari tiga jam per hari, tiga hari per minggu, selama waktu lebih dari tiga minggu.

Kemungkinan lain penyebab kolik adalah gangguan pencernaan, dingin atau kepekaan usus terhadap protein dan gula pada ASI dan susu formula.

Dokter sendiri mengaku penyebab kolik kadang kala tidak jelas sebab musababnya.

Meski tidak perlu dikhawatirkan, tapi kolik pada anak bisa sangat membuat frustrasi bagi orangtua baru dan membuat mereka kekurangan tidur.

Tapi sekarang sebuah tim dari Pennsylvania State University (Penn State) telah menjelaskan lebih jauh mengapa kolik kelak terjadi.

Ilustrasi kolik bayi. (Pexels)

Penelitian terhadap 3.006 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun meminta mereka untuk melaporkan tingkat kesenangan dengan pasangan.

Peserta juga diminta menjawab seberapa besar dukungan sosial yang mereka dapatkan dari pasangan, dan tingkat dukungan sosial yang didapat dari anggota keluarga dan teman.

Dikatakan, sekitar 11,6 persen ibu baru melaporkan bahwa bayi mereka menderita kolik.

Tim menemukan bahwa semakin banyak pasangan membantu merawat anak dan semakin besar cinta dan kasih sayang pasangan untuk bayi, maka semakin rendah risiko kolik pada bayi mereka.

“Kita perlu memberi kesan pada masyarakat tentang pentingnya mendukung keluarga dalam merawat bayi yang baru lahir,” ucap penulis utama jurnal Child: Care, Health and Development, Chandran Alexander.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications