Polisi Beberkan Cara Vadel Badjideh Ajak Anak Nikita Mirzani Agar Mau Berhubungan Intim

Pihak kepolisian telah berhasil mengungkap cara yang digunakan oleh Vadel Badjideh, yang kini berstatus tersangka, dalam kasus yang melibatkan dugaan persetubuhan dan aborsi terhadap seorang anak di bawah umur.

Informasi detail mengenai modus operandi ini disampaikan oleh Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan hari ini.

Menurut Citra, gambaran awal mengenai cara pelaku melakukan tindakannya berasal dari kesaksian Nikita Mirzani, ibu korban yang mengajukan laporan. Informasi ini kemudian menjadi titik awal bagi penyidik untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sarapan di Jakarta Pusat yang Legendaris, Cocok Buat yang Mengurangi Nasi

“Pelapor, NM, yang merupakan ibu korban, menjelaskan bahwa anaknya, LM, berpacaran dengan terlapor VAB. Selama menjalin hubungan, tersangka membujuk korban dengan janji akan bertanggung jawab dan menikahinya. Karena bujuk rayu tersebut, korban akhirnya mau melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan tersangka,” kata Citra di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Akibat dari hubungan tersebut, korban diduga mengalami kehamilan. Namun, tersangka memaksa korban untuk melakukan aborsi karena takut perbuatannya diketahui oleh keluarga.

Dalam konferensi pers tersebut, Citra juga menyebutkan beberapa barang bukti yang telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Pernah Ditabrak Pemabuk, El Rumi Ingat Posisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty

“Barang bukti yang kami amankan antara lain hasil visum, keterangan saksi, keterangan saksi ahli, serta handphone milik saksi,” tutup Citra.

Kasus ini bermula dari laporan Nikita Mirzani, yang merasa sangat terpukul dan marah atas apa yang menimpa putrinya. Ia berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

Pihak kepolisian terus melakukan penyidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan memperkuat kasus ini.

Mereka juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk ahli hukum dan psikolog, untuk memastikan proses hukum berjalan dengan lancar.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Banyak pihak yang mengecam tindakan tersangka dan memberikan dukungan kepada korban dan keluarganya.