Penyebar Video Sampai Minta Maaf, Fajar Nugros Samakan Raffi Ahmad dengan Setan

Isu terkait perilaku arogan patwal mobil dinas berpelat RI 36 yang dikaitkan dengan Raffi Ahmad terus menjadi perbincangan publik. Polemik ini semakin memanas karena belum ada permintaan maaf resmi dari Raffi Ahmad, sementara penyebar video insiden tersebut justru mengajukan permintaan maaf terlebih dahulu.

Sutradara ternama, Fajar Nugros, turut memberikan komentar tajam terhadap situasi ini. Melalui unggahan di akun X pribadinya pada Minggu (12/1), Fajar menyampaikan kritik keras dengan menyebut pihak Raffi Ahmad sebagai "demit berwajah manusia" yang tidak memiliki etika.

"Pernah nggak kamu ngalamin, berbuat benar tapi jadi salah karena berurusan sama demit berwajah manusia?" tulisnya, yang langsung mendapat respons luas dari warganet.

Baca Juga: Raffi Ahmad Peluk Nagita Slavina Pakai Jam Tangan Seharga Ferrari?

Publik ikut mempertanyakan apa yang menyebabkan penyebar video patwal arogan tersebut harus meminta maaf. Netizen menyoroti kemungkinan adanya tekanan yang membuat individu tersebut meminta maaf.

"Padahal kejadiannya di ruang publik. Aturan mana yang dilanggar untuk merekam di ruang publik? Kok minta maaf? Yang arogan itu Lexus kosong," ujar netizen.

"Penasaran, dengan ancaman macam apa sih sampai mau minta maaf?" tulis yang lain.

Baca Juga: Raffi Ahmad Buat Gebrakan Tak Terduga usai Jabatan Utusan Khusus Jadi Sorotan

Perdebatan ini bermula dari video viral yang memperlihatkan patwal kendaraan dinas Lexus berpelat RI 36 menegur sopir taksi Silverbird karena dianggap menghalangi lajur kendaraan yang dikawal. Insiden ini memancing kemarahan publik yang merasa tindakan tersebut arogan dan tidak pantas.

Setelah identitas pemilik kendaraan terungkap, Raffi Ahmad memberikan klarifikasi bahwa mobil tersebut memang miliknya. Namun, ia berdalih tidak berada di mobil saat kejadian karena rombongan patwal sedang dalam perjalanan menjemputnya. Raffi menyebutkan bahwa mereka baru saja mengambil berkas yang diminta oleh Utusan Khusus Presiden.