Biodata dan Agama Zendhy Kusuma, Gitaris Embat 14 Makanan Bibi Kelinci Kopitiam yang Pernah Kolab sama Andra Dewa 19
Gosip

Nama Zendhy Kusuma belakangan ini ramai diperbincangkan publik, bukan karena prestasi musiknya, melainkan akibat sebuah insiden di sebuah restoran.
Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan insiden yang melibatkan dua tamu restoran Bibi Kelinci Kopitiam di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Kedua tamu, yang diduga seorang psikolog dan gitaris terkenal Zendhy Kusuma, disebut-sebut membawa pergi pesanan tanpa membayar, masuk ke area dapur yang terlarang bagi tamu, hingga melabrak staf restoran.
Baca Juga: Zendhy Kusuma dan Teman Perempuan Kutuk Kasir Bibi Kelinci Kopitiam yang Lagi Hamil!
Insiden tersebut tentu mencoreng nama seorang musisi yang sebenarnya telah banyak mencurahkan hidupnya untuk seni. Lantas, siapakah sebenarnya Zendhy Kusuma yang di dunia musik dikenal sebagai seorang gitaris berbakat dengan segudang prestasi?
Di luar berita tersebut, Zendhy Herdian Kusuma adalah seorang gitaris independen Indonesia yang diakui secara internasional. Perjalanan musiknya dimulai dari fondasi yang kuat dalam musik klasik, yang kemudian berkembang pesat ke ranah gitar elektrik. Namanya bukanlah nama baru di kancah musik instrumental, terutama bagi para penggemar genre rock dan fusion.
Zendhy telah membuktikan keahliannya melalui berbagai gelar bergengsi. Ia menyandang gelar kehormatan LRSL (Licentiate of Rockschool Level) dari London dan FLCM (Fellowship of the London College of Music) dari University of West London, yang merupakan bukti penguasaan teknik dan pengetahuannya yang mendalam tentang musik. Ia juga merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta.
Baca Juga: Buntut Ngamuk di Bibi Kelinci Kopitiam Kemang, Sekolah Musik Zendhy Kusuma Banjir Review Buruk dan Rating 1: Bayar Bang!
Zendhy Kusuma
Tak hanya di bidang akademis, Zendhy juga adalah seorang juara di berbagai kompetisi gitar. Ia pernah meraih juara 1 di Fender Guitar Festival dan juara 1 di MOB Jazz & Blues Guitar Festival, mengalahkan banyak gitaris berbakat lainnya. Kolaborasinya dengan musisi internasional kelas dunia seperti Marco Sfogli (gitaris James LaBrie), Ron 'Bumblefoot' Thal (ex-Guns N' Roses), dan Jeroen Simmons (drummer EPICA) semakin mengukuhkan reputasinya di mata global.
Karya-karyanya telah direkam dalam beberapa album. Setelah merilis album debut "Bloody Orange" pada 2014 yang sarat dengan elemen rock, Zendhy kembali dengan album "Encore". Album ini menunjukkan eksplorasi musikalnya yang lebih dalam ke aliran fusion, sambil tetap mempertahankan spirit rock sebagai dasarnya. Proses pembuatan album yang memuat sembilan komposisi instrumental ini memakan waktu sekitar setahun dan melibatkan musisi-musisi papan atas Indonesia seperti Denny Chasmala, Bintang Indrianto, dan Franky Sadikin.
Salah satu lagunya, "Tears of The Smile", bahkan diinterpretasikan ke dalam sebuah video pertunjukan dan ditampilkan di sebuah acara seni di Kyoto, Jepang. Saat ini, selain aktif mengajar di sekolah musik miliknya, Istana Nada Music School, Zendhy juga sedang mengerjakan proyek kolaborasi bersama Andra Ramadhan (gitaris Dewa 19) dan Denny Chasmala yang dinamakan The ZAD Project.
Insiden di restoran tentu menjadi bagian dari narasi publik tentang dirinya kini. Namun, di balik itu semua, terdapat perjalanan panjang seorang musisi yang dedikasinya terhadap gitar dan musik instrumental telah menghasilkan banyak karya dan prestasi yang patut diacungi jempol.
Biodata Zendhy Herdian Kusuma
Zendhy Kusuma
Nama Lengkap: Zendhy Herdian Kusuma
Profesi: Gitaris, Komposer, Pendidik Musik
Tempat Pendidikan:
-
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
-
Lulusan LRSL (Licentiate of Rockschool Level) London
-
Lulusan FLCM (Fellowship of the London College of Music), University of West London
Prestasi & Penghargaan:
-
Juara 1 Fender Guitar Festival
-
Juara 1 MOB Jazz & Blues Guitar Festival
-
Meraih predikat terbaik (Distinction) untuk gelar LRSL
-
Karya ditampilkan dalam pertunjukan seni di Kyoto, Japan (2016)
Diskografi:
-
Bloody Orange (2014) - Album debut dengan elemen rock yang kuat.
-
Encore - Album kedua yang mengeksplorasi aliran fusion dan rock.
Kolaborasi Internasional:
-
Marco Sfogli (Gitaris untuk James LaBrie, Virgil Donati Band)
-
Ron Thal (Bumblefoot, ex-Guns N' Roses)
-
Jeroen Simmons (Drummer EPICA)
-
Leonardo Guzman (Gitaris, Kolombia)
-
Steven Agnew (Rockschool UK Examiner)
-
Fayeed Tan (Gitaris, Filipina)
Kolaborasi Nasional & Proyek:
-
Denny Chasmala (Produser/Pemain Gitar)
-
Bintang Indrianto (Fretless Bass)
-
Franky Sadikin (Bass)
-
Yandi Andaputra (Drum)
-
Ganda Saputera (Drum)
-
The ZAD Project: Proyek kolaborasi dengan Andra Ramadhan (Dewa 19) dan Denny Chasmala.
Aktivitas Lain:
-
Pendiri dan pengajar di Istana Nada Music School, Jakarta Selatan.
Influensi Musik:
Hiromi Uehara, Tigran Hamasyan, Steve Vai, Joe Satriani, Allan Holdsworth, Richie Kotzen, Richard Marx, dan OST Final Fantasy.