Dosen Cantik Dwinanda Linchia Levi Curhat soal AKBP Basuki ke Alumni, Soal Apa?

Teka-teki kematian Dwinanda Linchia Levi semakin rumit setelah Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, mengungkapkan bahwa korban sebelumnya pernah bercerita tentang kedekatannya dengan seorang perwira polisi – yang diduga adalah AKBP Basuki, orang yang menemukan jasadnya.

“Kematian ini adalah sesuatu yang tidak wajar,” tegas Jansen dalam keterangan pers di Semarang, Selasa (18/11).

“Sebab, ditemukan tewas ketika pukul 05.30 WIB atau sekitar pagi-pagi dan kenapa ada seorang oknum polisi yang merupakan saksi kunci kebetulan ada di tempat kejadian perkara,” imbuhnya, menyoroti keanehan situasi.

Baca Juga: Dosen Dwinanda Linchia Levi Ternyata Satu Kartu Keluarga dengan AKBP Basuki, Kok Bisa?

Jansen mengungkap percakapan yang pernah terjadi antara dirinya dan Levi. Sang dosen diketahui pernah menyebutkan secara spesifik tentang profesi dan jabatan teman polisinya tersebut.

“Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang ‘Ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian massa',” terang Jansen menirukan Levi.

Baca Juga: Publik Curiga! Kehadiran AKBP Basuki di Kamar Dosen Dwinanda Linchia Levi Picu Spekulasi

Levi bahkan tampak menyadiri potensi konflik karena kedekatannya dengan petinggi di unit yang kerap berhadapan dengan aksi unjuk rasa.

Dosen Dwinanda Linchia Levi. [Facebook]

“’Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian massa,’” sambung Levi kala itu, menurut penuturan Jansen.

Pengakuan ini menjadi sangat relevan karena AKBP Basuki, yang menemukan jasad Levi, memang menjabat sebagai Kasubdit Dalmas (Pengendalian Massa) Ditsamapta Polda Jateng – persis seperti yang dideskripsikan Levi.

Meski menegaskan asas praduga tak bersalah, Jansen dan para alumni menilai kehadiran oknum polisi di TKP sangat mencurigakan dan harus diusut lebih jauh.

Dosen Untag Dwinanda Linchia Levi. [Facebook]

“Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu,” tegas Jansen.

Tuntutan dari alumni ini semakin menguatkan desakan publik untuk sebuah investigasi yang independen. Fakta bahwa Levi pernah curhat tentang hubungannya dengan sang "Kasubdit Pengendalian Massa", ditambah temuan bahwa mereka ternyata satu KK, serta kondisi jasad yang penuh kejanggalan, telah membangun narasi yang sangat kompleks.