Gosip

Publik Curiga! Kehadiran AKBP Basuki di Kamar Dosen Dwinanda Linchia Levi Picu Spekulasi

19 November 2025 | 15:50 WIB
Publik Curiga! Kehadiran AKBP Basuki di Kamar Dosen Dwinanda Linchia Levi Picu Spekulasi
Dosen Dwinanda Linchia Levi. [Istimewa]

Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi (35), dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, memunculkan titik perhatian baru terkait peran seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP), Basuki.

rb-1

AKBP Basuki menjadi orang pertama yang melapor kepada pihak hotel dan kepolisian setelah menemukan korban tak bernyawa di kamar 210 sebuah kostel di kawasan Gajahmungkur, Semarang, pada Senin dini hari (17/11/2025).

Kehadiran perwira polisi ini di lokasi kematian Levi menimbulkan banyak pertanyaan. Melansir dari akun TikTok @freeiya15, publik ramai berspekulasi mengenai motif Basuki, mulai dari dugaan CCTV sengaja tidak berfungsi, hingga asumsi adanya hubungan terlarang antara Levi dan AKBP Basuki.

Baca Juga: Kejanggalan Jenazah Dosen Dwinanda Linchia Levi, Bercak Darah di Bagian Intim

rb-2

"lalu kenapa jg AKBP ada d kamar hotel itu dan menemukan mayat," kata netizen.

"perselingkuhan lagi dan lagi astagfirullah," komen netizen.

Dosen Dwinanda Linchia Levi 1 MinDosen Dwinanda Linchia Levi 1 Min

Baca Juga: Dosen Dwinanda Linchia Levi Ternyata Satu Kartu Keluarga dengan AKBP Basuki, Kok Bisa?

"biasa nya kalau sudah berhubungan dengan polisi pasti cctv nya rusak," tutur netizen.

"biasanya cctv nya rusak sudah nggk heran lgi," imbuh netizen.

"CCTV kok selalu tdk berfungsi jika ada keterlibatan oknum?," tambah netizen lain.

Meski demikian, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, memastikan bahwa saksi tersebut telah menjalani pemeriksaan. Selain itu, Bid Propam Polda Jawa Tengah juga menelusuri dugaan pelanggaran etik.

“Kami proses sesuai prosedur,” kata AKBP Andika.

Keluarga Dwinanda Linchia Levi mulai mengungkap sejumlah temuan yang memperkuat dugaan ketidakwajaran kematian korban.

Foto kondisi jenazah yang diterima keluarga disebut jauh berbeda dari kesimpulan awal polisi yang mengklaim tidak ada tanda kekerasan. Salah satu kerabat, Tiwi, mengungkapkan bahwa keluarga terkejut melihat darah di hidung, mulut, dan bagian intim korban.

“Kondisinya tidak seperti orang yang meninggal karena sakit,” ujarnya. Keluarga juga menegaskan bahwa Levi tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

Hubungan Administratif yang Membingungkan

Kecurigaan keluarga bertambah ketika mereka mengetahui bahwa Levi tercatat dalam satu Kartu Keluarga dengan AKBP Basuki, yang disebut sebagai saksi utama.

“Katanya supaya KTP korban bisa pindah ke Semarang. Tapi kami tidak pernah diberi tahu sebelumnya,” jelas Tiwi.

Keluarga juga mempertanyakan tidak hadirnya AKBP Basuki saat jenazah Levi diautopsi di rumah sakit.

“Kalau memang saudara atau punya hubungan administratif, mestinya hadir,” tambahnya.

Dwinanda Linchia Levi Dosen UntagDwinanda Linchia Levi Dosen Untag

Keluarga Desak Transparansi Penyidikan

Hingga kini, keluarga masih menunggu hasil autopsi penuh dan mendesak kepolisian melakukan penyelidikan terbuka tanpa pilih kasih.

“Banyak informasi yang tidak sinkron. Kami ingin kejelasan,” tegas Tiwi.

Kasus ini masih dalam pengawasan ketat aparat kepolisian, sementara publik terus menunggu perkembangan terbaru terkait dugaan ketidakwajaran kematian dosen Untag Semarang.

Tag dosen AKBP Basuki Dwinanda Linchia Levi Untag