Video Klarifikasi Rizky Nur Fadilah Soal Dugaan TPPO di Kamboja Picu Kecurigaan, Ini Kronologinya

Setelah pemberitaan mengenai dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap seorang remaja asal Kabupaten Bandung bernama Rizky Nur Fadilah (18) menyebar luas, sebuah video klarifikasi mendadak muncul dan viral di media sosial pada Selasa (18/11/2025) malam.

Video berdurasi 25 detik itu diunggah melalui akun TikTok pribadinya, @rizki.nur.fadilla6, kemudian disebarkan ulang oleh berbagai akun, termasuk @inspira_, dan langsung menyita perhatian warganet.

Klarifikasi Mendadak di Media Sosial

Baca Juga: Yasika Aulia Ramadhani Anak Anggota DPRD Akui Kelola 41 Dapur Makan Bergizi Gratis di Sulsel

Dalam video tersebut, Rizky yang diketahui merupakan warga Kabupaten Bandung menyampaikan pesan singkat yang disebut sebagai klarifikasi atas isu mengenai keberadaannya di Kamboja.

Dengan suara pelan, ia memperkenalkan diri lalu membacakan pernyataan yang menyebut bahwa situasi yang diberitakan tidak sesuai dengan fakta.

“Nama saya Rizky Nurfadillah. Saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar. Dikarenakan itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri, tidak ada paksaan. Dan di sini saya baik-baik saja, kondisi saya aman. Tadi saya sudah dikasih makan,” ujarnya.

Baca Juga: Viral Patung Soekarno di Indramayu Miring Kepalanya, Siapa yang Salah?

Rizky Nur Fadilah Tiktok

“Itu bikin cerita karena saya pengen pulang cepat,” imbuhnya.

Namun, alih-alih menenangkan publik, konten tersebut justru memicu gelombang reaksi. Kolom komentar dipenuhi warganet yang meragukan keaslian pernyataan itu, bahkan menduga Rizky membuat video tersebut dalam kondisi tertekan atau di bawah pengawasan pihak tertentu.

Kronologi Dugaan TPPO

Sebelumnya, Rizky dilaporkan keluarga sebagai korban dugaan TPPO setelah diketahui berada di luar negeri tanpa informasi yang jelas.

Imas Siti Rohanah, nenek Rizky, mengungkapkan bahwa pada Oktober lalu cucunya pamit untuk mengikuti seleksi di klub PSMS Medan.

“Kata orang tuanya, dia bilang mau ikut seleksi di PSMS Medan. Ke Jakarta dulu, kemudian ke Medan,” ujar Imas.

Namun sejak awal keluarga sudah menaruh curiga. Saat meminta izin, Rizky tidak mampu memberikan penjelasan detail mengenai proses seleksi tersebut. Ia hanya menyebut mendapat informasi mengenai SSB Sparta FC, yang diklaim dapat membawanya mengikuti seleksi, dari media sosial tanpa kontak resmi pelatih atau manajer.

Kecurigaan keluarga berubah menjadi keterkejutan pada 4 November, ketika mereka mendapat kabar bahwa Rizky bukan berada di Medan, melainkan sudah berada di luar negeri.

Saat ini Rizky masih bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui pesan singkat. Namun isi pesannya membuat keluarga semakin khawatir. Rizky mengaku bekerja di depan komputer dengan tugas menipu orang-orang, modus yang dikenal luas sebagai bentuk eksploitasi siber yang kerap menjerat korban TPPO di Kamboja.

Dalam pesannya, ia menggambarkan kondisi yang jauh dari kata aman.

“Dia sering kirim WA, sering DM. Katanya kondisinya mengkhawatirkan. Dia sering disiksa. Disiksanya seperti disuruh push-up ratusan kali, disuruh membawa galon ke lantai sepuluh,” tutur Imas.

Rizky juga mengaku harus mengirim pesan secara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan pihak yang mengawasinya. Keluarga pun semakin mendesak agar pemerintah segera turun tangan memulangkannya ke tanah air.

Rizky Nur Fadilah Soal Dugaan Tppo Di Kamboja Tiktok

Menurut keluarga, Rizky memang sudah lama aktif di dunia sepak bola. Sejak kecil ia tergabung dalam SSB Hasebah, dan bahkan pernah menjadi bagian dari Persib Junior / Diklat Persib sebagai penjaga gawang. Cita-citanya menjadi pesepak bola profesional diduga menjadi celah yang dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk menjeratnya.

Hingga kini, keaslian video klarifikasi yang diunggah Rizky masih dipertanyakan. Banyak pihak menilai pernyataan dalam video tersebut tidak konsisten dengan pesan-pesan yang ia kirimkan sebelumnya kepada keluarga.

Publik dan keluarga berharap pemerintah serta pihak berwenang segera memastikan keselamatan Rizky dan memproses dugaan TPPO yang menimpanya.