Sherly Tjoanda Menangis Ratapi Nasib Ketiga Anaknya, sang Gubernur Maluku Utara Ungkap Pilu Hatinya!
Nama Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda kini tengah menjadi sorotan publik. Sherly Tjoanda diduga diduga terlibat aktivitas pencurian ilegal di wilayah Maluku Utara.
Padahal sebelumnya, Sherly Tjoanda ramai jadi sorotan usai diusung delapan partai untuk maju menjadi Gubernur Mauluku Utara. Bersama Sarbin Sehe, Sherly Tjoanda sukses menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara periode 2025-2030.
Mantan istri Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Benny Laos ini sempat ramai dijodoh-jodohkan dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun, ibu tiga anak itu tidak merespon perjodohan netizen yang santer beredar di media sosial.
Baca Juga: Biodata dan Agama Sherly Tjoanda, Gubernur Cantik yang Irit 1,7 M untuk Petakan Jalan Rusak
Kini, mantan istri Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022 itu tengah mengajukan kasus izin penambangan milik keluarga besarnya. Sekadar informasi, Sherly Tjoanda memiliki sejumlah perusahaan tambang yang izinnya bermasalah.
Sebagian besar perusahaan tambang tersebut merupakan warisan dari suaminya, Benny Kapal Laos yang wafat dalam kebakaran. Masyarakat dan sejumlah pendeta setempat menolak aktivitas penambangan yang dilakukan di sekitar desa mereka.
Baca Juga: Heboh Gombalan Kang Dedi Mulyadi ke Sherly Tjoanda, Puji Kulit Putih Gubernur Malut!
Di satu sisi, Sherly Tjoanda kini harus tetap menghidupi keluarganya. Terlebih lagi, ia mengaku kini anak-anaknya harus rela kembali ke Indonesia untuk bekerja di usianya yang masih tergolong muda, yakni 19 tahun.
“Ya walaupun sekarang sedih melihat mereka, tadinya mereka sekolah di Amerika terus harus pulang, dia harus belajar kerja,” ungkap Sherly Tjoanda di podcast Denny Sumargo, seperti dikutip dari Instagram @rumpi_gosip.
Sherly Tjoanda Menangis Ratapi Nasib Anaknya Instagram
Ia juga mengaku kasihan pada nasib ketiga anaknya yang harus kehilangan waktu bermain demi belajar bekerja.
"Kadang kasihan lihat dia (anak) masih muda banget, baru 19 tahun, harusnya waktunya dia main, dia harus nemenin aku, mungkin dia merasa lebih aman kalau nemenin saya turun ke daerah-daerah," ujar Sherly berderai air mata.
Sherly mengaku ketiga anaknya belum mengetahui masalah yang kini sedang dihadapinya. Ia menyebut keluarganya kini saling menghargai perasaan satu dan yang lain, sehingga tidak menanyakan terkait permasalahan yang membebani perasaannya.
“Anak-anakku belum ada yang bertanya, kita saling menjaga perasaan yang lain,” ujar Sherly.
Sherly Tjoanda juga mengungkap problematika serupa yang diarahkan ke mendiang suaminya. Kala itu, Benny Laos juga sempat dituding melakukan korupsi. Akibatnya, sang anak dikucilkan di sekolah.
"Salah satu hal kenapa saya klarifikasi adalah dulu suami saya berpura-pura korupsi, dia pilih diam, terus anak saya datang ke almarhum tanya karena dia diomongin sama teman-teman kalau yang dimiliki saktu itu hasil korupsi. Akhirnya waktu itu almarhum menuntut melamar nama baik," paparnya.
Pengalaman pahit di masa lalu itu menjadi petunjuk bagi Sherly dalam mengambil tindakan di tengah persoalan hidup.
Sherly Tjoanda Bersama Anaknya Ketiga Cc Instagram
"Pengalaman masa lalu menjadi bimbingan bagi saya mungkin ketika hari ini almarhum ada, hal ini sudah berbau pribadi, ada nama besar keluarga yang harus saya jaga.
Saya kan sekarang janda, single parent, ada 3 anak yang harus saya bimbing dan jagain juga, jadi saya titipkan mereka untuk coaching,” tutupnya.
Curhat pilu Sherly Tjoanda itu pun menuai beragam reaksi dari netizen.
“ga usah tangis bu, bayak anak yg lebih sulit dari yg ibu perkirakan,” ujar mainser***.
"Ada lagi Bu yang lebih susah ampe nga sekolah, atau pulang sekolah bantuin orang tua jualan," sambung shane***.
“Sabar ya Bu… Semoga anda dan anak anda sehat selalu serta panjang umur,” ungkap lisdaar***.
"Ini komen pd kenapa y. Knp tidak bs berempati. Ibu tsb cm cerita ttg kondisi anakny, anak yg kehilangan seorang Ayah, anak yg harus beradaptasi dengan suasana yg tidak mudah. Bliau hanya cerita ttg klrga dia, anakny. Lgpl kita hanya mnjalani takdir msg msg. Bijaklah yg komen. Jgn suka jd manusia yg menyudutkan lain.." timpal amila***.