Tolak MBG, Ortu Murid Al Izzah Kasih Paham Pengelola Sekolah: Tiap Anak Punya Sopir, Mobilnya Pajero serta Fortuner!

Polemik Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bergulir seiring makin bertambahnya korban keracunan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Faktor-faktor penyebab keracunan pun mulai dikuliti oleh masyarakat sampai pejabat berwenang.

Kasus keracunan MBG yang paling disorot oleh masyarakat hingga menimbulkan gejolak demonstrasi adalah yang terjadi di  Sekolah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Korban keracunan MBG di sekolah tersebut diketahui hingga lebih dari 1.000 siswa.

Baca Juga: Viral Video Pencucian Ompreng MBG Bekas Pakai, Ternyata Begini!

Kasus keracunan MBG ini juga menjadi sorotan salah satu wali murid di sekolah elit, SDIT Al Izzah, Serang, Banten, Jawa Barat.

Dalam satu video TikTok milik akun bacasaja.id, salah satu wali murid perempuan SDIT Al Izzah menolak pemberian MBG untuk murid-murid di sekolah tersebut.

Baca Juga: Ada yang Kejang Hebat! 251 Siswa Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Ini Lauk yang Jadi Biang Kerok

Dengan berapi-api, wali murid tersebut menegaskan bahwa setiap anak yang bersekolah di SDIT Al Izzah memiliki sopir sendiri-sendiri, dalam artian satu anak satu sopir.

Tak sampai di situ, wali murid itu juga menyebutkan bahwa mobil yang digunakan para sopir untuk menjemput anak-anak mereka rata-rata adalah Pajero dan Fortuner. Artinya, siswa Al Izzah sebagian besar anak orang mampu, sehingga tidak pantas mendapat MBG. 

"Bapak Ibu, saya sepakat dengan Pak Wali, maaf, anak-anak, sebagian besar anak Izzah supirnya satu-satu. Kalau kumpul wali murid rata-rata Pajero, Fortuner. 700 juta itu, supirnya satu-satu, sebulan 3 juta," ujar wali murid tersebut.

Wali murid Al Izzah Serang

Wali murid itu menambahkan, bahkan anaknya yang bersekolah di SDIT Al Izzah sempat menanyakan kepadanya, apakah mereka berasal dari keluarga yang tidak mampu, karena yang diketahui oleh sang anak, MBG diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Merasa malu dan tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya, wali murid tersebut memutuskan untuk memesan makanan katering, untuk bekal anaknya makan siang di sekolah.

Wali murid Al Izzah Serang

Lebih lanjut si Ibu mengatakan, bahwa pemberian MBG di SDIT Al Izzah sangatlah tidak rasional.

"Pertanyaan saya, kenapa saya duduk di sini, bukan mungkin, bukannya ABC, saya bertanya, kenapa mesti MBG itu di Al Izzah, dilihat dari sudut pandang manapun sangat tidak rasional," tutur wali murid itu.