Setia Budi Tarigan Duduki Jabatan 'Basah' di FIF Group, Diduga Anaknya Tabrak Mahasiswa UGM Argo Ericko Hingga Meninggal

Cristiano Tarigan, diduga anak dari Setia Budi Tarigan tabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi hingga meninggal.

Gosip

27 Mei 2025 | 20:59:58
image
Setia Budi Tarigan, ayah dari Cristiano Tarigan, pelaku penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi hingga tewas. [Ist]

Setia Budi Tarigan mendadak viral. Pria yang menduduki jabatan basah sebagai Direktur Operaisonal FIF Group-anak perusahaan ASTRA itu disebut-sebut merupakan ayah dari Cristiano Tarigan, penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi hingga tewas.  

rb-1

Dari Linkedin diketahui kalau Setia Budi merupakan lulusan dari Universitas Sumatera Utara jurusan akuntansi.

Dia sudah bekerja di FIF Group selama 19 tahun, dan menjabat sebaai Direktur Operasional selama 6 tahun.    

Baca Juga: Sejarah FIF Group, Kantor Setia Budi Tarigan, Diduga Ayah Penabrak Mahasiwa UGM Argo Ericko Hingga Meninggal

rb-2

Sebelumnya diberitakan, sosok Christiano Pengarapenta Tarigan kini tengah menjadi sorotan tajam publik, usai namanya dikaitkan dengan tragedi memilukan yang merenggut nyawa Argo Ericko Achfandi, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal baik dan penuh semangat. 

Insiden yang menyisakan luka mendalam ini terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, di Sleman, Yogyakarta—kala banyak orang tengah terlelap, tak menyangka akan ada kabar duka yang mengguncang begitu banyak hati.

Tragedi Dini Hari yang Merenggut Nyawa Argo Ericko Achfandi

Baca Juga: Kabar Sahrul Gunawan Tak Izinkan Anak Kuliah di UGM Malah Merembet ke Isu Lain?

Argo, pemuda yang tengah menapaki masa depan, menghembuskan napas terakhirnya di lokasi kejadian. Ia ditabrak sebuah mobil BMW yang disebut-sebut dikemudikan oleh Christiano. Dalam dugaan awal, pengemudi diduga berada di bawah pengaruh alkohol. Kematian Argo yang tiba-tiba, tanpa sempat berpamitan pada keluarga, menyisakan duka yang tak bertepi. Seorang anak, sahabat, dan mahasiswa yang bercita-cita besar, kini hanya tinggal kenangan yang diratapi.

Di tengah gelombang kesedihan dan pencarian keadilan, perhatian publik pun terarah pada latar belakang keluarga Christiano. 

Sosok di Balik Stir: Nama Christiano Tarigan Jadi Sorotan

Cristiano Tarigan penabrak Argo ericko Achfandi hingga meninggal dunia. [X]Cristiano Tarigan penabrak Argo ericko Achfandi hingga meninggal dunia. [X]
Nama ayahnya, Setia Budi Tarigan, mencuat ke permukaan. Melalui sebuah unggahan di media sosial X (dulu Twitter), seorang pengguna akun bernama @noturbro_ membagikan tangkapan layar profil LinkedIn yang diduga milik sang ayah. Ia menulis dengan nada getir bahwa Setia Budi Tarigan bekerja di Jakarta.

"Ini bapaknya Christan kerja di Jakarta kalau gue liat dari LinkedIn. Logiknya lebih deket dia mengunjungi keluarga Argo yang juga di Jakarta daripada dia jauh-jauh ke Jogja membela anaknya. Nirempati maksimal," tulisnya, menyentil nurani siapa pun yang membacanya.

Unggahan ini seketika memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan, mempertanyakan keberadaan empati dari keluarga pelaku—satu sikap yang seharusnya muncul secara alami saat seseorang kehilangan orang terkasih dengan cara yang begitu tragis.

Dari penelusuran yang beredar luas di dunia maya, Setia Budi Tarigan diketahui memegang jabatan penting di FIFGroup, perusahaan pembiayaan besar yang bernaung di bawah bendera Astra. Fakta ini membuat banyak hati merasa gelisah—ada kekhawatiran bahwa status dan kekuasaan bisa saja membungkam suara keadilan bagi Argo.

Duka Mendalam dan Tuntutan Keadilan dari Publik

Mahasiswa UGM Argo ericko Achfandi embuskan napas terakhir usai ditabrak mobil mewah milik Cristiano Tarigan. [X]Mahasiswa UGM Argo ericko Achfandi embuskan napas terakhir usai ditabrak mobil mewah milik Cristiano Tarigan. [X]
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari keluarga Christiano ataupun dari FIFGroup. Namun nama Setia Budi Tarigan yang terseret dalam pusaran kasus ini membuat netizen menuntut lebih dari sekadar diam. Publik ingin melihat itikad baik, empati, dan rasa tanggung jawab moral dari keluarga pelaku—bukan untuk menggantikan kehilangan yang tak tergantikan, melainkan untuk menghormati duka keluarga Argo yang masih begitu segar dan pedih.

Tagar seperti #KeadilanUntukArgo dan #UsutTuntasKasusBMW pun bergema di berbagai lini media sosial. Suara-suara masyarakat terus mengalir, menuntut agar kasus ini diusut dengan terang, tanpa bayang-bayang intervensi kekuasaan atau pengaruh dari siapa pun—karena setiap jiwa yang hilang, apalagi dengan cara seperti ini, layak mendapatkan keadilan yang seutuhnya.

Tak sedikit pula yang meminta agar institusi tempat ayah Christiano bekerja turut bersikap, setidaknya sebagai bentuk kepekaan terhadap perasaan publik dan demi menjaga nilai moral serta integritas sosial. Sebab dalam tragedi ini, bukan hanya satu nyawa yang hilang, tapi juga kepercayaan masyarakat pada arti keadilan.

Dan di balik segala polemik dan tuntutan itu, tersisa satu kenyataan yang tak bisa dipungkiri—seorang pemuda bernama Argo telah pergi, terlalu cepat, terlalu tragis. Yang tinggal hanyalah doa, air mata, dan harapan agar kepergiannya tak sia-sia.

Tag Setia Budi Tarigan Cristiano Tarigan Argo Ericko Achfandi UGM

Terkini