Setia Budi Tarigan Bantah Anaknya Mabuk Saat Tabrak Argo Ericko Hingga Meninggal
Gosip

Setia Budi Tarigan, Direktur Operasional FIF Group sekaligus ayah dari Christian Tarigan, penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfnadi hingga meninggal, memberikan klarifikasi terkait tuduhan anaknya di bawah pengaruh alkohol saat insiden.
Setia Budi menegaskan jika anaknya dalam keadaan sadar ketika mobil BMW yang dikendarainya menabrak Ericko dalam kecepatan tinggi.
"Perlu saya tegaskan juga bahwa ketika mengemudi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan, dan narkotika," katanya dalam video statementnya yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Sejarah FIF Group, Kantor Setia Budi Tarigan, Diduga Ayah Penabrak Mahasiwa UGM Argo Ericko Hingga Meninggal
"Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil tes urine yang semuanya negatif. Namun karena kondisi yang serba mendadak itulah yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi," lanjutnya.
Christiano Tarigan dan mobil BMWnya yang ringsek usai tabrak Argo Ericko hingga meninggal. [X]
Sebelumnya diberitakan, Setia Budi Tarigan, ayah dari Christiano Tarigan, pemilik mobil BMW yang menabrak mahasiswa Univeristas Gadjah Mada (UGM) Argo Ericko Achfandi hingga meninggal dunia akhirnya muncul.
Atas nama Christian Tarigan, Setia Budi menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Meilina, ibunda Argo, atas insiden yang merenggut nyawa buah hatinya.
Baca Juga: Mirip Kasus Mario Dandy, Plat BMW Penabrak Argo Ericko Diduga Diganti
Selain itu, Setia Budi juga menceritakan kronologis kejadian.
Berikut pernyaan lengkap Setia Budi Tarigan dalam video yang beredar di media sosial:
"Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Ibu Meilina dan keluarga besar almarhum keluarga ananda Argo, semoga alamrhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Argo Ericko Achfandi, mahasiwa UGM yang meninggal ditabrak mobil mewah Christiano Tarigan. [X]
Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memhon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini, dapat saya sampaikan bahwa saat kejadian kecelakaan tersebut sesungguhnya putra sayaa Christiano berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban Ananda Argo.
Dan sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap berada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri.
Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman. Dan sejak saat itu putra saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Sleman.
Sebagai orang beriman dan warganegara yang taat, tentunya kami berkomitmen untuk tetap menjalani proses hukum ke depannya.
Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara. Ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya.
Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga, dan sahabat dekat kami. Perlu saya tegaskan juga bahwa ketika mengemudi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan, dan narkotika.
Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil te surine yang semuanya negatif. Namun karena kondisi yang serba mendadak itulah yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi.
Saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja, maupu institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami."