Sejarah FIF Group, Kantor Setia Budi Tarigan, Diduga Ayah Penabrak Mahasiwa UGM Argo Ericko Hingga Meninggal

Setia Budi Tarigan duduki jabatan Direktur Operasional di FIF Group.

Gosip

27 Mei 2025 | 21:21:02
image
Setia Budi Tarigan diduga ayah dari Cristiano Tarigan, penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi hingga meninggal dunia. [Ist]

FIF Group merupakan salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan sektor keuangan non-bank. 

rb-1

Berdiri sejak tahun 1989, FIF Group bernaung di bawah PT Federal International Finance, anak perusahaan dari PT Astra International Tbk—konglomerasi besar yang telah dikenal luas di Indonesia.

FIF Group didirikan dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance pada tahun 1989. Pada tahun 1991, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Federal International Finance (FIF) dan mulai fokus pada pembiayaan sepeda motor Honda, yang saat itu memang sedang berkembang pesat di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Sahrul Gunawan Tak Izinkan Anak Kuliah di UGM Malah Merembet ke Isu Lain?

rb-2

Pada tahun 2005, FIF memperluas layanannya menjadi lebih beragam dan menyentuh berbagai sektor pembiayaan konsumen, termasuk pembiayaan elektronik dan multiguna. Transformasi ini membuat perusahaan tak hanya dikenal sebagai penyedia pembiayaan motor, tetapi juga sebagai perusahaan yang menyediakan solusi finansial menyeluruh bagi masyarakat.

FIF Group merupakan bagian dari Astra Financial, salah satu lini bisnis utama PT Astra International Tbk. Sebagai bagian dari ekosistem Astra, FIF Group didukung oleh jaringan distribusi yang luas, sistem manajemen yang profesional, serta akses terhadap sumber daya yang kuat. Hal ini menjadikan FIF Group sebagai pemain dominan di industri pembiayaan nasional.

FIF Group memiliki beberapa lini bisnis utama yang dibagi menjadi empat brand besar, yaitu:

Baca Juga: Setia Budi Tarigan, Diduga Ayah Penabrak Mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi Diduga Bos Anak Perusahaan Astra

FIFASTRA
Fokus pada pembiayaan sepeda motor Honda, baik baru maupun bekas. FIFASTRA merupakan lini bisnis tertua dan terbesar dari FIF Group.

SPEKTRA
Menyediakan pembiayaan untuk produk-produk elektronik, gadget, perabot rumah tangga, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. SPEKTRA menjangkau masyarakat yang membutuhkan solusi kredit barang konsumtif secara cepat dan mudah.

DANA ASTRA (DANASTRA)
Menyediakan pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB motor atau mobil. DANASTRA menjadi solusi pembiayaan bagi masyarakat yang membutuhkan dana tunai untuk berbagai keperluan seperti pendidikan, kesehatan, renovasi rumah, dan lain-lain.

AMITRA
Fokus pada pembiayaan syariah, terutama untuk kebutuhan ibadah seperti Umrah dan Haji. AMITRA hadir untuk memberikan alternatif pembiayaan sesuai prinsip-prinsip Islam.

Jaringan Operasional
Hingga kini, FIF Group memiliki lebih dari 200 kantor cabang dan seribu titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Jangkauan yang luas ini memungkinkan perusahaan melayani masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil sekalipun.

Dengan lebih dari 15.000 karyawan, FIF Group telah menjadi salah satu perusahaan pembiayaan dengan jaringan dan sumber daya manusia terbesar di Tanah Air.

Sebelumnya diberitakan, Setia Budi Tarigan mendadak viral. Pria yang menduduki jabatan basah sebagai Direktur Operasional FIF Group-anak perusahaan ASTRA itu disebut-sebut ayah dari Cristiano Tarigan, penabrak mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi hingga tewas.  

Dari Linkedin diketahui kalau Setia Budi merupakan lulusan dari Universitas Sumatera Utara jurusan akuntansi. Dia sudah bekerja di FIF Group selama 19 tahun, dan menjabat sebaai Direktur Operasional selama 6 tahun.    

Sebelumny diberitakan, sosok Christiano Pengarapenta Tarigan kini tengah menjadi sorotan tajam publik, usai namanya dikaitkan dengan tragedi memilukan yang merenggut nyawa Argo Ericko Achfandi, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal baik dan penuh semangat. 

Cristiano Tarigan pelaku penabrak mahasiwa UGM Argo Ericko Tarigan hingga meninggal. [X]Cristiano Tarigan pelaku penabrak mahasiwa UGM Argo Ericko Tarigan hingga meninggal. [X]
Insiden yang menyisakan luka mendalam ini terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, di Sleman, Yogyakarta—kala banyak orang tengah terlelap, tak menyangka akan ada kabar duka yang mengguncang begitu banyak hati.

Tragedi Dini Hari yang Merenggut Nyawa Argo Ericko Achfandi

Argo, pemuda yang tengah menapaki masa depan, menghembuskan napas terakhirnya di lokasi kejadian. Ia ditabrak sebuah mobil BMW yang disebut-sebut dikemudikan oleh Christiano. Dalam dugaan awal, pengemudi diduga berada di bawah pengaruh alkohol. Kematian Argo yang tiba-tiba, tanpa sempat berpamitan pada keluarga, menyisakan duka yang tak bertepi. Seorang anak, sahabat, dan mahasiswa yang bercita-cita besar, kini hanya tinggal kenangan yang diratapi.

Di tengah gelombang kesedihan dan pencarian keadilan, perhatian publik pun terarah pada latar belakang keluarga Christiano. 

Sosok di Balik Stir: Nama Christiano Tarigan Jadi Sorotan

Nama ayahnya, Setia Budi Tarigan, mencuat ke permukaan. Melalui sebuah unggahan di media sosial X (dulu Twitter), seorang pengguna akun bernama @noturbro_ membagikan tangkapan layar profil LinkedIn yang diduga milik sang ayah. Ia menulis dengan nada getir bahwa Setia Budi Tarigan bekerja di Jakarta.

"Ini bapaknya Christan kerja di Jakarta kalau gue liat dari LinkedIn. Logiknya lebih deket dia mengunjungi keluarga Argo yang juga di Jakarta daripada dia jauh-jauh ke Jogja membela anaknya. Nirempati maksimal," tulisnya, menyentil nurani siapa pun yang membacanya.

Unggahan ini seketika memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan, mempertanyakan keberadaan empati dari keluarga pelaku—satu sikap yang seharusnya muncul secara alami saat seseorang kehilangan orang terkasih dengan cara yang begitu tragis.

Dari penelusuran yang beredar luas di dunia maya, Setia Budi Tarigan diketahui memegang jabatan penting di FIFGroup, perusahaan pembiayaan besar yang bernaung di bawah bendera Astra. Fakta ini membuat banyak hati merasa gelisah—ada kekhawatiran bahwa status dan kekuasaan bisa saja membungkam suara keadilan bagi Argo.

Duka Mendalam dan Tuntutan Keadilan dari Publik

Argo Ericko Achfandi meninggal dunia setelah ditabrak mobil mewah Cristiano Tariga, diduga anak dari Direktur Operasional FIF Group Setia Budi Tarigan. [X] Argo Ericko Achfandi meninggal dunia setelah ditabrak mobil mewah Cristiano Tariga, diduga anak dari Direktur Operasional FIF Group Setia Budi Tarigan. [X]
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari keluarga Christiano ataupun dari FIFGroup. Namun nama Setia Budi Tarigan yang terseret dalam pusaran kasus ini membuat netizen menuntut lebih dari sekadar diam. Publik ingin melihat itikad baik, empati, dan rasa tanggung jawab moral dari keluarga pelaku—bukan untuk menggantikan kehilangan yang tak tergantikan, melainkan untuk menghormati duka keluarga Argo yang masih begitu segar dan pedih.

Tagar seperti #KeadilanUntukArgo dan #UsutTuntasKasusBMW pun bergema di berbagai lini media sosial. Suara-suara masyarakat terus mengalir, menuntut agar kasus ini diusut dengan terang, tanpa bayang-bayang intervensi kekuasaan atau pengaruh dari siapa pun—karena setiap jiwa yang hilang, apalagi dengan cara seperti ini, layak mendapatkan keadilan yang seutuhnya.

Tak sedikit pula yang meminta agar institusi tempat ayah Christiano bekerja turut bersikap, setidaknya sebagai bentuk kepekaan terhadap perasaan publik dan demi menjaga nilai moral serta integritas sosial. Sebab dalam tragedi ini, bukan hanya satu nyawa yang hilang, tapi juga kepercayaan masyarakat pada arti keadilan.

Dan di balik segala polemik dan tuntutan itu, tersisa satu kenyataan yang tak bisa dipungkiri—seorang pemuda bernama Argo telah pergi, terlalu cepat, terlalu tragis. Yang tinggal hanyalah doa, air mata, dan harapan agar kepergiannya tak sia-sia.

Tag Setia Budi Tarigan Cristiano Tarigan Argo Ericko Achfandi UGM

Terkini