Kritikus Musik Amerika Tanggapi Pencekalan Sukatani Band
Music

Lagu Sukatani 'Bayar Bayar Bayar' ditarik dari platform musik terkait menyinggung polisi. Hal ini viral hingga kritikus musik Amerika bersuara.
Di media sosialnya, kritikus musik yang berasal dari Amerika, Anthony Fantano menanggapi hal tersebut pada Jumat (21/2).
Dia merepost konten dari akun Indonesian Pop Base yang mengungkapkan 'Bayar Bayar Bayar' telah dihapus dari Spotify.
Baca Juga: Tur Pertama Kalinya, ZEROBASEONE Bakal Konser di Indonesia Oktober 2024
Akun IndoPopBase juga memposting tangkapan layer member Sukatani Band dan playlist di Spotify.
Menurut Anthony pemberendelan soal band yang bicara korupsi di pihak kepolisian sangatnya buruk.
censorship in the midst of a band speaking out against police corruption: NOT GOOD https://t.co/QNZ17ViMWB
— Thee Anthony Fantano (@theneedledrop) February 20, 2025
"Censorship in the midst of a band speaking out against police corruption: NOT GOOD!" tulisnya.
Baca Juga: Hobi Mahal Youtuber Antonius Soedjono, Ada Statue Iron Man Seharga Lebih dari Rp200 Juta
Kabar ini pun ditanggapi oleh Hindia di media sosialnya pada Jumat (21/2).
"wow udah sampe anthony fantano…. gws @ indo," komentar dia.
Kisruh ini dimulai dari viralnya lagu punk milik Sukatani Band berjudul 'Bayar Bayar Bayar'.
Lagu ini tersirat dengan jelas betapa besar hubungan social warga dengan pihak kepolisian terutama kegiatan transaksional membayar.
kami bersama Sukatani
Padahal tugas Utama polisi adalah melindungi dan mengayomi warga negara.
Karena itu, kedua anggota Sukatani Band, Lutfi dan Citra meminta maaf dan menghapus lagu tersebut dari platform musik.
Permintaan maaf dua anggota ini segera saja viral dan dikomentari banyak musisi, rekan artis dan netizen.
Bahkan muncul usul bila saja lagu 'Bayar Bayar Bayar' dipakai untuk mengiringi demo 'Indonesia Gelap' pada Jumat (21/2).
Di media social, hashtag 'Kami Bersama Sukatani' dan '1312' pun naik sebagai dukungan penuh atas pemberendelan pada musisi Indonesia.