Inilah Sosok Heriyanto, Owner PH Shandhika Produksi Xpose Trans7 Dinilai Hina Lirboyo

Nama Heriyanto, pemilik Shandhika Widya Cinema yang memproduksi program kontroversial Xpose Uncensored Trans7 ulasan kehidupan pesantren, ternyata berasal dari keluarga yang memiliki akar kuat dalam dunia jurnalistik Indonesia.
Ia merupakan putra dari almarhum Pollycarpus Swantoro, salah satu tokoh pers terkemuka dan pengajar program Karya Latihan Wartawan (KLW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) era 1970-an.
Pollycarpus Swantoro dikenal sebagai salah satu pengajar favorit dalam program KLW yang dikomandoi Rosihan Anwar. Bersama tokoh-tokoh besar pers seperti Jacob Oetama dan Harmoko, Swantoro mengajarkan ilmu sejarah, filsafat, dan jurnalistik dengan pembawaan tenang dan mendalam.
Baca Juga: Terkuak, Sosok Dwi Putri Trans7 Diduga Karyawan PH Shandika Pembuat Program Xpose
"Pak Swantoro termasuk pengajar favorit. Ilmunya segudang... membuat kita hanyut masuk ke kedalaman pengetahuannya," tulis wartawan senior Ilham Bintang dalam kolom di Kumparan.
Warisan intelektual inilah yang menurut Ilham turun kepada Heriyanto. Menurut seorang koleganya yang juga wartawan senior, Heriyanto digambarkan sebagai pribadi yang "berpembawaan tenang dan rendah hati" - cerminan dari sifat ayahnya.
Baca Juga: Dirut Trans7 Buka Suara, Xpose Uncensored Diproduksi PH Shandhika
Tayangan Xpose Trans7
Ia melanjutkan jejak keluarga di dunia media dengan mendirikan Shandhika Widya Cinema yang antara lain memproduksi program infotainment Kabar-Kabari, salah satu program pionir infotainment di RCTI sejak 1996.
Yang ironis, justru rumah produksi pimpinan Heriyanto ini kini terlibat dalam kontroversi program yang dituding melanggar prinsip-prinsip jurnalistik yang dahulu diajarkan ayahnya. Padahal, menurut sumber dekat keluarga, Heriyanto dan koleganya kerap berdiskusi mencari solusi ketika infotainment memicu kontroversi di masa lalu.
Tayangan Dalam Program Xpose Trans7 Yang Memunculkan Protes Dari Para Santri Ponpes Instagram
Trans7 telah memutuskan kerja sama dengan Shandhika Widya Cinema pada 14 Oktober 2025 menyusul kontroversi ini.