Kasus perundungan yang melibatkan putra sulung Vincent Rompies dan teman-temannya terus menjadi sorotan, meskipun proses penanganannya terasa sangat rumit.
Beberapa lembaga pemerintah turut memantau perkembangan kasus bullying yang terjadi di Binus School Serpong. Salah satunya adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, menjelaskan bahwa korban AL (laki-laki, 17 tahun) mengalami intimidasi yang cukup banyak, yang berdampak pada kondisi psikologisnya.
View this post on Instagram
“Saya (ingin) bertemu dengan korban, namun dia terlihat agak down karena sering mendapat intimidasi,” ungkap Diyah Puspitarani di Jakarta Pusat, pada Selasa (27/2/2024).
KPAI sejak awal berusaha memberikan pendampingan kepada korban, namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan izin dari psikolog yang menangani AL.
“Kami merasa perlu memberikan pendampingan kepada korban, namun hari ini kami tidak diizinkan oleh psikolog yang menangani AL,” jelas Diyah Puspitarini.
Menurut Diyah, AL terlihat bingung dengan situasinya, terlebih lagi ia masih dalam proses penyembuhan dari luka fisik yang dialaminya.
vincent rompies (Instagram)
“Ia terlihat bingung dengan situasinya. Selain itu, ia juga masih dalam proses penyembuhan fisiknya,” tambahnya.
Diyah sebelumnya telah bertemu dengan korban secara langsung di Polres Metro Tangerang Selatan, namun pertemuan tersebut berlangsung singkat sehingga tidak cukup efektif.
“Pertemuan kami di Polres hanya berlangsung singkat, sehingga tidak bisa membahas semuanya secara mendalam. Ada pendampingan psikologis untuk pelaku,” jelas Diyah Puspitarini.
