Ini Tempat Koas Calista Amore, Pembully Timothy Anugerah yang Hilang, Belum Minta Maaf

Kasus dugaan perundungan di Universitas Udayana (Unud), Bali, yang berujung pada kematian tragis mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra, kini menyeret nama Calista Amore Manurung ke sorotan publik.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unud itu disebut-sebut menjadi salah satu pelaku bullying yang belum menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Publik di media sosial ramai menyoroti Calista Amore setelah sejumlah unggahan menyebut dirinya masih aktif menjalani masa koas di Rumah Sakit (RS) Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar, Bali.
Baca Juga: Inikah Video CCTV Detik-Detik Timothy akan Bundir Lompat dari Lantai 4 Kampus UNUD?
Banyak netizen geram karena Calista terlihat beraktivitas seperti biasa, seolah tidak terpengaruh oleh tragedi yang menimpa Timothy.
Salah satu unggahan viral di media sosial menuliskan, “Min, si Amore masih bisa ketawa-ketawa dan seolah ga terjadi apa-apa waktu berita kesebar. Posisi lagi jaga sore-malem di RS Ngoerah.”
Baca Juga: Video Timothy Saat Orasi Viral, Netizen Sebut Mirip Habibie
Unggahan tersebut segera menyulut kemarahan publik yang menilai Calista tidak memiliki empati terhadap korban maupun keluarganya.
Sementara beberapa pelaku bullying lain telah meminta maaf secara terbuka melalui video dan surat pernyataan, Calista Amore Manurung hingga kini belum memberikan klarifikasi apa pun.
Calista Amore Manurung. (Tiktok)
Warganet juga menilai sikap Calista tidak mencerminkan etika seorang calon dokter yang seharusnya memiliki rasa kemanusiaan tinggi. “Dia calon dokter tapi enggak punya empati. Kok bisa masih dibiarin koas di rumah sakit?” tulis seorang pengguna platform X.
Kasus ini bermula saat Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa jurusan Sosiologi FISIP Unud, nekat mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai dua gedung kampus pada Rabu (15/10/2025).
Dugaan sementara, tindakan itu dilatarbelakangi oleh tekanan dan perundungan yang dialaminya dari sesama mahasiswa, termasuk mereka yang aktif di organisasi kampus.
Setelah kejadian tragis itu, tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang diduga berisi pelaku bullying tersebar luas di media sosial. Dalam percakapan tersebut, sejumlah pelaku bahkan masih melontarkan candaan dan hinaan terhadap korban, meski Timothy sudah meninggal dunia.
Pembully Timothy Anugerah.
Salah satu pelaku bernama Vita Maria menulis, “Nanggung banget klok bunuh diri dari lantai 2 yak."
Pelaku lain bernama Nando menimpali, “Mentalnya ga kuat kalau dari lantai 4."
Reaksi publik terhadap isi percakapan itu begitu keras. Identitas para pelaku mulai tersebar, dan beberapa di antaranya sudah dijatuhi sanksi oleh kampus berupa pengurangan nilai soft skill, pemberhentian dari jabatan organisasi, serta kewajiban membuat video permintaan maaf.
Hingga Sabtu (18/10/2025), hanya sosok Calista Amore Manurung belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan maupun desakan publik. Pihak rumah sakit pun masih bungkam soal statusnya.