Kopikuni Kafe Milik Insanul Fahmi Diserbu: Ngapain ke Sini, Ownernya Doyan Selingkuh!

Gelombang protes netizen terhadap dugaan perselingkuhan Insanul Fahmi, suami Wardatina Mawa, kini merambah ke dunia usaha.

Kopikuni, sebuah kafe di Medan yang sebelumnya dikait-kaitkan dengan Insan, menjadi sasaran komentar negatif dan bullying dari warganet yang geram dengan skandal yang menyeret nama Inara Rusli.

Di kolom komentar Instagram @kopiku.ni, sejumlah netizen tidak ragu menyampaikan kekecewaannya.

Baca Juga: Biodata dan Bisnis Insanul Fahmi, Dituduh Selingkuh dengan Wanita Diduga Inara Rusli

Seorang netizen dengan akun @hari.mauoren menulis, “Ngapain nongs d sini, ownernya doyan selengki… sama inara rusli bah.”

Menanggapi hal ini, admin Kopikuni langsung memberikan klarifikasi panjang lebar. Mereka menyatakan permohonan maaf atas berita yang beredar dan menegaskan bahwa Kopikuni "memegang teguh nilai integritas dan dengan tegas mengecam setiap bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat."

Baca Juga: Inara Rusli dan Wardatina Mawa Adu Mulut, Insanul Fahmi Ngakunya Proses Cerai!

Instagram Kopikuni. [Instagram]

Klarifikasi dari admin berisi dua poin penting yang mencoba memisahkan bisnis dari urusan pribadi Insanul Fahmi:

1. Tidak Terlibat Operasional: Dinyatakan bahwa Insanul Fahmi "sudah tidak terlibat dalam operasional Kopikuni sejak lama karena sedang fokus pada bisnis lain di luar kota."

2. Bukan Pemilik: Ketika seorang netizen menanyakan kepemilikan saham, admin dengan tegas membantah. "Untuk kepemilikan kopikuni bukan milik yang bersangkutan ya kak, kepemilikan kopikuni adalah milik investor dan manajemen."

Pernyataan ini bertolak belakang dengan informasi sebelumnya yang menyebut Insanul Fahmi sebagai "Business Owner – Kopikuni (2020–sekarang)" dalam profil LinkedIn-nya.

Insanul Fahmi Dan Inara Rusli. [Tiktok]

Klarifikasi ini menunjukkan dampak langsung skandal perselingkuhan terhadap reputasi bisnis. Seorang netizen lain mengungkapkan kekecewaannya, "aku langganan kesini…. Jd ilfeel ya rabi," yang mencerminkan bagaimana sentimen publik dapat dengan cepat berpengaruh pada loyalitas pelanggan.

Insiden ini menjadi pelajaran pahit bagi dunia usaha tentang bagaimana masalah pribadi figur publik dapat dengan cepat menyeret dan mengancam reputasi sebuah bisnis. Sementara Kopikuni berusaha menyelamatkan citranya dengan memisahkan diri dari Insanul Fahmi