Derita Nada Tarina Putri Akhirnya Terungkap: 12 Hari Terkungkung di RS, Lihat Bukti Luka yang Bikin Nangis!

Nada Tarina Putri, yang dikenal publik sebagai anak angkat dari presenter ternama Deddy Corbuzier, baru-baru ini membagikan sebuah kisah perjuangan pribadi yang selama ini tidak banyak diketahui.

Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak yang selama ini mengenalnya sebagai gadis yang ceria.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, gadis berusia 16 tahun itu membuka sebuah babak baru dalam hidupnya.

Baca Juga: TikToker Bima Yudho Kecam Keras Lowongan Kerja dari Tim Deddy Corbuzier: Diskriminasi!

Ternyata, sekitar satu bulan yang lalu, Nada menjalani sebuah momen penting yang mengubah hidupnya, yaitu sebuah operasi besar.

Dalam unggahan tersebut, Nada dengan berani menunjukkan bukti perjuangannya: bekas jahitan operasi yang memanjang di punggungnya.

Baca Juga: Mamat Alkatiri Kritik Deddy Corbuzier, Jangan Salahkan Rakyat Soal RUU TNI

Bekas luka yang terlihat cukup panjang dan banyak itu langsung menyita perhatian para pengikutnya.

Sebagai seorang remaja yang aktif, Nada mengaku awalnya tidak menyangka akan menghadapi situasi seperti ini. Dia curhat bahwa dirinya termasuk jarang sakit dan bahkan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.

Namun, takdir berkata lain. Gadis kelahiran 10 Agustus 2009 ini harus menghabiskan waktu hingga 12 hari untuk perawatan intensif di rumah sakit. Masa-masa itu jelas menjadi pengalaman yang sangat berat baginya.

Lalu, apa sebenarnya yang dihadapi oleh adik angkat Azka Corbuzier ini? Ternyata, Nada telah lama hidup dengan kondisi skoliosis. Ini adalah kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung menyerupai huruf S.

Postingan Nada (Instagram)

Operasi besar yang dilaluinya tersebut bertujuan untuk meluruskan tulang belakangnya yang melengkung. Sebuah prosedur medis yang kompleks dan membutuhkan waktu pemulihan yang tidak sebentar.

 "Tiba-tiba saya harus menjalani operasi skoliosis yang merupakan operasi besar dan saya tinggal di rumah sakit selama 12 hari, jadi ya ini adalah hal yang besar bagi saya," tulis Nada dalam unggahannya.

Air mata yang dia keluarkan bukan hanya karena menahan rasa sakit fisik pascaoperasi. Ada kesedihan yang lebih dalam, karena dia menyadari hidupnya akan berubah.

Dia menyebut mulai sekarang tidak bisa melakukan hal yang sudah menjadi bagian hidupnya selama ini seperti menari dan balet.

"Tidak mudah mengetahui bahwa mulai sekarang saya tidak akan dapat melakukan beberapa hal, bahkan hal-hal yang telah menjadi bagian dari saya, seperti balet dan menari," ungkapnya.

Setelah satu bulan berlalu, kabar baik pun datang. Nada mengaku kondisinya sudah jauh lebih baik dan rasa sakitnya telah berkurang secara signifikan.

Dia bahkan sudah mulai bisa menikmati hobi-hobinya kembali, meski dengan intensitas yang terbatas.

Dia sama sekali tidak menyesali keputusan untuk menjalani operasi. Sebaliknya, Nada justru merasa bersyukur karena kini tubuhnya terasa lebih sehat dan kuat. Dia pun sudah tidak sabar untuk bisa beraktivitas normal seperti sedia kala setelah dinyatakan sembuh total.

Postingan Nada (Instagram)

"Lagipula nanti aku nggak akan sakit punggung lagi setelah sembuh total!" sambung Nada.

Dengan bekas luka operasi yang akan menjadi kenangan seumur hidup di punggungnya, Nada justru memiliki pandangan yang sangat positif. Dia tidak merasa malu, malah bangga dengan "tanda perjuangannya" itu.

"aku akan punya bekas luka di punggung yang keren dan punya cerita untuk diceritakan, kan?? Haha!" tambahnya.

Di usia yang masih sangat muda, Nada menunjukkan tingkat kedewasaan yang mengagumkan.

Dia menyatakan rasa bangga pada dirinya sendiri karena telah memiliki keberanian untuk mengambil keputusan besar dan melalui proses pemulihan yang tidak mudah.

"Aku cuma mau bersyukur dan bangga sama diriku sendiri karena aku cukup kuat untuk melewati semua ini, bersyukur atas kesembuhannya, bersyukur atas kekuatan, dan bersyukur aku nggak menyerah," ujar putri Deddy Corbizier itu.

Tak lupa, Nada menyadari bahwa kekuatannya tidak datang dari dirinya sendiri.

Dia mengucapkan terima kasih kepada orang-orang terdekat yang selalu setia mendampingi dan menyemangatinya selama perjalanan berat ini. Dukungan moral tersebut menjadi penyemangat terbesarnya.