Nikita Mirzani mengaku tak takut dijauhi dan dimusuhi rekan artis setelah membongkar keburukan sifat Marshel Widianto.
Seleb 38 tahun ini sebelumnya membeberkan kelakuan buruk Marshel yang kini jadi calon wakil wali kota Tangsel dalam Pilkada 2024.
Dalam videonya yang kini viral, Nikita mengimbau warga Tangsel agar tak memilih Marshel yang disebutnya sebagai sosok penjilat.
Setelah videonya viral, Nikita mengaku tak masalah jika dijauhi oleh rekan artis pendukung Marshel.
“Setelah video gue yang ngomongin Marshel Widianto itu beredar dimana-mana, terus gue dijauhin atau dimusuhin sama temen-temen artis gerombolannya mereka, as long as gue cari uang sendiri pakai kaki gue sendiri tanpa menjilat kanan kiri, gak jadi masalah,” kata Nikita Mirzani dikutip dari video yang dibagikan akun @madamesuperstar.id pada Kamis (20/6/2024).
Bagi Nikita, terpenting dia masih bisa cari uang sendiri tanpa menjilat sana-sini.
“Dan gue pun gak rugi, ya kan, karena gue cari uang sendiri bukan penjilat, gak nempel sana, nempel situ, itu gue, maaf ya,” sambung Nikita Mirzani.
Selain itu Nikita juga menegaskan bukan sosok penjilat seperti Marshel. Dia menegaskan omongannya tentang Marshel pun dapat dipertanggungjawabkan.
“Nikita Mirzani tidak pernah jadi penjilat, jadi selama yang gue omongin benar dan bisa dipertanggung jawabkan, ya gue akan terus ngomong,” tegas Nikita Mirzani.
Dukungan Raffi Ahmad untuk Marshel Widianto [Instagram]
Dalam videonya, Nikita Mirzani setidaknya membeberkan beberapa kelakuan buruk Marshel selama berkarier di dunia entertainment.
Nikita mengungkit fakta Marshel yang pernah mengkhianati Denny Cagur. Padahal Denny Cagur adalah sosok yang mengenalkan publik pada Marshel.
Selain itu Nikita juga mengungkap bahwa Marshel punya kelakuan yang jelek sehingga kini tak lagi muncul di stasiun televisi manapun.
Nikita pun membongkar bahwa komika 28 tahun itu juga dikenal sebagai raja gimik dan settingan sehingga tak cocok jadi sosok pemimpin.
Terakhir, Nikita mengungkap bahwa Marshel adalah sosok penjilat yang mendekati orang-orang kaya demi kepentingan pribadi.
