Terungkap! Ruben Onsu Tak Beri Jatah Istri, Sarwendah Pakai Sistem Reimburse?
Kabar hubungan antara Ruben Onsu dan Sarwendah pasca-putusan perceraian kembali menjadi sorotan publik. Meski ikatan pernikahan telah resmi berakhir, berbagai isu administratif dan finansial yang melibatkan kedua belah pihak masih menyisakan pembahasan yang cukup kompleks.
Perhatian publik belakangan ini tertuju pada insiden kedatangan penagih utang (debt collector) ke kediaman Sarwendah. Peristiwa ini dipicu oleh adanya keterlambatan pembayaran cicilan mobil yang masih terdaftar atas nama Ruben Onsu, namun dampaknya dirasakan langsung oleh pihak Sarwendah.
Merespons simpang siur informasi yang beredar, tim kuasa hukum Sarwendah, yang diwakili oleh Abraham Simon dan Chris Sam Siwu, akhirnya angkat bicara. Mereka merasa perlu meluruskan narasi yang berkembang mengenai aliran dana dan tanggung jawab finansial Ruben selama masa pernikahan hingga perceraian.
Baca Juga: Ruben Onsu Ngaku Ketemu Dua Artis Almarhum di Tanah Suci: Gue Yakin Dia!
Salah satu poin krusial yang diungkapkan oleh tim kuasa hukum adalah mengenai struktur nafkah yang diterima Sarwendah. Abraham Simon membeberkan fakta bahwa selama berumah tangga, Sarwendah tidak mendapatkan alokasi dana khusus untuk kebutuhan pribadinya sebagai seorang istri secara leluasa.
Abraham menjelaskan bahwa manajemen keuangan rumah tangga mereka menerapkan metode yang cukup spesifik. Hampir seluruh dana yang ditransfer oleh Ruben Onsu dialokasikan secara ketat untuk keperluan operasional rumah tangga dan kebutuhan anak-anak, bukan untuk gaya hidup pribadi Sarwendah.
Baca Juga: Sarwendah Ngamuk ke Ruben Onsu yang Kesal sama Fans Giorgio Antonio
Lebih jauh, Abraham merinci bahwa pada masa awal pernikahan sebelum kehadiran buah hati, kliennya memang sempat menerima uang saku. Namun, ia menekankan bahwa jumlah uang saku tersebut tergolong sangat terbatas.
Perubahan signifikan terjadi setelah pasangan ini dikaruniai keturunan. Menurut penuturan Abraham, alokasi dana khusus untuk istri praktis ditiadakan. Fokus keuangan beralih sepenuhnya pada pemenuhan kebutuhan logistik anak-anak dan perawatan rumah.
Ruben Onsu [Instagram]
Yang menarik, terungkap adanya mekanisme "reimburse" dalam pengelolaan keuangan keluarga mereka. Dalam sistem ini, Sarwendah kerap kali harus menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk menalangi berbagai pengeluaran keluarga.
Setelah transaksi dilakukan, barulah Sarwendah mengajukan penggantian dana atau penagihan kepada Ruben. Sistem ini menunjukkan bahwa Sarwendah tidak memegang uang tunai dalam jumlah besar dari Ruben untuk dikelola secara bebas, melainkan hanya sebagai perantara pembayaran kebutuhan keluarga.
"Fakta berikutnya, pada masa perkawinannya dulu pun sejak awal pernikahan sampai sebelum memiliki anak, klien kami diberikan uang saku untuk istri yang jumlahnya sangat terbatas," ungkap Abraham Simon.
Ia melanjutkan penjelasan mengenai kondisi setelah memiliki anak.
"Lalu setelah mempunyai anak, tidak ada lagi uang khusus untuk istri. Yang ada hanyalah uang untuk keperluan anak-anak dan keperluan rumah tangga. Ya, dan itu semua direimburse," tambahnya.
Klarifikasi ini dianggap penting oleh pihak kuasa hukum untuk menepis anggapan bahwa Sarwendah menikmati kebebasan finansial penuh atau menimbun kekayaan dari nafkah suami. Bahkan, sering kali ada biaya-biaya tak terduga yang ditanggung sendiri oleh Sarwendah tanpa ditagihkan kembali ke pihak Ruben.
Meskipun terdapat polemik mengenai mekanisme keuangan masa lalu, komitmen Ruben Onsu terhadap masa depan anak-anaknya tetap patut diapresiasi. Dalam proses perceraian, masalah biaya pendidikan dan hidup anak menjadi topik utama yang telah disepakati.
Sarwendah [Instagram]
Abraham menegaskan bahwa Ruben menolak opsi pembagian biaya anak (split bill). Presenter kondang tersebut menyatakan kesanggupannya untuk menanggung 100 persen biaya hidup dan pendidikan anak-anaknya hingga mereka menyelesaikan jenjang perguruan tinggi.
"Jawaban RSO saat itu apa? Tidak ada beban yang dibagi dua untuk keperluan rumah sampai kapan? Sampai anak-anak selesai kuliah, dia tanggung jawab sepenuhnya," tiru Abraham mengenai ucapan Ruben.
Hal ini sejalan dengan konfirmasi dari pihak kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang. Dalam keterangan terpisah, Minola membenarkan bahwa kliennya secara rutin mengirimkan dana hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya pasca-perceraian.
Minola menegaskan bahwa nominal besar tersebut bukan merupakan harta gono-gini atau tunjangan istri, melainkan murni dialokasikan untuk menjamin standar hidup dan pendidikan anak-anak mereka yang masih kecil.
"Kalau bicara soal uang, memang benar setiap bulan Ruben masih mengirim dana sebesar itu ke Sarwendah meskipun sudah tidak ada ikatan perkawinan lagi," ujar Minola.
Kini, menyusul berbagai insiden dan miss-komunikasi yang terjadi, pihak Sarwendah telah menyatakan itikad baik untuk mengadakan pertemuan langsung dengan Ruben Onsu.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi forum mediasi untuk menyelesaikan berbagai "pekerjaan rumah" yang tersisa, mulai dari kejelasan status aset kendaraan, sinkronisasi masalah nafkah, hingga memastikan tidak ada lagi pihak ketiga seperti penagih utang yang mengganggu kenyamanan keluarga di masa depan.