Spoiler One Piece 1160: Garp Mengamuk di God Valley! Rahasia Klan D dan Joy Boy Terbongkar dalam Satu Chapter!

Dunia One Piece kembali digemparkan dengan rilisnya chapter terbaru yang penuh dengan pengungkapan dan momen-momen epik.

Chapter 1160 membawa kita kembali ke insiden legendaris di God Valley, menyajikan sebuah narasi kelam yang menjadi fondasi bagi banyak peristiwa besar di masa depan. Dari perburuan manusia yang brutal hingga pertemuan para tokoh legendaris, chapter ini layak disebut sebagai salah satu yang paling padat dan penting.

Kisah dibuka dengan pemandangan yang mengerikan: sebuah perburuan manusia yang disponsori langsung oleh para Naga Langit atau Tenryuubito.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1160! Tiga Kekuatan Terbesar Dunia Bentrok di Satu Pulau, Kebenaran yang Disembunyikan Terungkap!

Di atas panggung, anggota Klan D, termasuk Kuma yang dikonfirmasi sebagai ras Pakenir, dijadikan target utama. Acara biadab ini bukan sekadar permainan, melainkan sebuah manifestasi dari kebencian mendalam kaum Naga Langit terhadap garis keturunan "D" yang misterius.

Suasana semakin brutal ketika para Tenryuubito dengan antusias melemparkan berbagai senjata tajam ke arah para target. Mereka diingatkan untuk tidak membunuh para buruan sebelum turnamen resmi dimulai agar tidak mendapat pengurangan poin.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1160: Inilah Dosa Ras Kuno yang Membuat Pemerintah Dunia Murka di God Valley!

Di tengah kengerian tersebut, sebuah detail kecil namun signifikan mencuri perhatian. Salah satu anggota Klan D terlihat mengenakan topi jerami, sebuah simbol yang sangat ikonik dalam seri ini.

One Piece Image

Banyak penggemar berspekulasi bahwa ini adalah petunjuk yang sengaja diletakkan oleh Eiichiro Oda untuk menghubungkan Klan D dengan sosok legendaris Joy Boy dan ras Pakenir yang telah dimusnahkan oleh Pemerintah Dunia.

Selain itu, kita juga disuguhkan sekelumit masa lalu dari salah satu karakter paling antagonis, Marshall D. Teach alias Kurohige. Ia ditampilkan sebagai seorang anak kecil yang ketakutan di atas panggung bersama ibunya.

Di balik layar, terungkap percakapan penting antara Saint Figarland Garling, pemimpin Holy Knights, dengan salah satu Gorosei, Saint Jaygarcia Saturn.

Saturn menyebut penemuan anggota Klan D di God Valley ini sebagai "takdir", mengisyaratkan bahwa peristiwa ini memiliki makna yang jauh lebih besar dan mungkin sudah direncanakan oleh kekuatan yang lebih tinggi.

Chapter ini juga menjadi titik balik krusial bagi Monkey D. Dragon. Awalnya, ia terlihat ragu saat seorang wanita memohon padanya untuk menyelamatkan anak-anaknya dari kekejaman Tenryuubito.

Namun, keraguan itu sirna dan ia memutuskan untuk bertindak. Momen inilah yang diyakini menjadi percikan api yang menyulut kebenciannya terhadap Pemerintah Dunia dan menginspirasinya untuk membentuk Pasukan Revolusioner.

Turnamen perburuan itu sendiri memiliki aturan yang jelas. Terdapat total 150 target "langka" dan 13 target "super langka" yang tidak lain adalah anggota Klan D.

Setiap target super langka bernilai 10.000 poin, mendorong para Tenryuubito untuk berlomba-lomba melakukan kekejian demi meraih kemenangan dalam permainan mengerikan tersebut.

Luffy from One Piece

Kekacauan di God Valley tidak berhenti sampai di situ. Situasi semakin memanas dengan kedatangan kelompok bajak laut paling ditakuti pada masanya, Bajak Laut Rocks. Kehadiran mereka mengubah "permainan" para Naga Langit menjadi medan pertempuran sesungguhnya, membuat para Angkatan Laut yang bertugas menjaga keamanan menjadi kalang kabut.

Tidak lama setelah kedatangan Rocks, panggung God Valley kembali diramaikan oleh kehadiran kelompok legendaris lainnya: Bajak Laut Roger.

Dengan berkumpulnya para pemain besar ini di satu lokasi, God Valley sontak berubah menjadi pusat dari bentrokan kekuatan yang akan tercatat dalam sejarah selamanya.

Di tengah kepanikan para Marinir yang kewalahan melindungi Tenryuubito dari serbuan para bajak laut, secercah harapan muncul dari sosok yang tidak terduga.

Wakil Laksamana Monkey D. Garp tiba di lokasi dengan cara yang spektakuler. Tanpa basa-basi, ia langsung melancarkan serangan dahsyatnya, "Meteor Fist", ke arah para bajak laut.