Sempat Nyolot, Bayu Skak Respons Protes lantaran Gunakan AI di Poster Film Baru
Gosip

Pengumuman dua film terbaru Bayu Skak, FOuFO dan Expedisi, telah menciptakan kontroversi di kalangan penggemarnya.
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan konsep seni menjadi pusat perdebatan.
Menghadapi gelombang kritik, Bayu Skak akhirnya angkat bicara melalui akun X (dulunya Twitter) miliknya.kok iso aku mbok taek taekno iku lho kenopo se? sek ta,alon rek. iki sepurane tak copy paste teko penjelasanku nang wong liyane.. tapi yo mbok patut kene ndelok videone sek nganti full dong sak durunge kondo taek ngono. iki monggo : 👉🏻 lihat videonya sampai selesai dong. dengerin… https://t.co/1vXB24SPF6
— BAYU SKAK (@Moektito) December 12, 2024
Ia tidak hanya memberikan penjelasan mengenai penggunaan AI dalam proyek terbarunya, tetapi juga dengan tulus meminta maaf atas kontroversi yang timbul serta membuka diri terhadap segala masukan dari para penggemar.
Baca Juga: Bernadya Klarifikasi Soal Potongan Video yang Buat Ibunya Dihujat Netizen
Sutradara tersebut mengimbau kepada para penggemar untuk memperhatikan kembali video pengumuman kedua film tersebut yang diunggah di Instagram.
Ia kemudian menjelaskan bahwa rekannya telah menegaskan bahwa konsep seni yang ditampilkan bukanlah poster resmi untuk film FOuFO dan Expedisi.
Karena proses produksi film FOuFO dan Expedisi belum dimulai, termasuk tahap perekrutan kru dan pemain, Bayu menjelaskan bahwa art concept yang ditampilkan saat ini masih bersifat sementara dan belum final.
Baca Juga: 3 Aktor ini Dianggap Tertawakan Sandra Dewi perihal Kasus Korupsi Timah
"Lihat videonya sampai selesai dong. Dengerin bu Lili ngomong 'Ini kita belum launching posternya' dan itu memang bukan poster. Poster itu rilis ketika sudah ada photoshoot dan sudah meng-hire orang poster. Ini satu pun pemain belum ada yg deal. Bahkan belum kepikiran siapa pemainnya," kata Bayu Skak seperti yang dikutip dari akun X miliknya, @Moektito pada Kamis (12/12/2024)
Bayu juga mengungkapkan bahwa ide untuk mengumumkan kedua proyek film tersebut tercetus secara tiba-tiba saat ia mengikuti Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024.
Mereka dihadapkan pada tantangan waktu yang sangat singkat, yakni hanya tiga hingga empat jam, untuk mempersiapkan segala keperluan pengumuman tersebut.
Akibatnya, persiapan yang dilakukan pun menjadi sangat terbatas.
"Kita deklarasi karena mumpung lagi ada di acara Jaff. Bikin ide deklarasi judul ini minus 4 atau 3 jam sebelum. Lihat ya, itu ga ada wartawan sama sekali. Yang duduk adalah orang-orang yang lagi main ke jaff dan kebetulan jalan di depan booth kami. Ini direkam pakai hp saya, hp Bu Lili, sama satu lagi hp kawan saya yg hasil gambarnya cepet2 saya kumpulin semua buat diedit di hp juga buru buru," imbuh Bayu.
Bayu menjelaskan bahwa pada saat itu, mengamankan hak atas judul film merupakan langkah yang paling penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak lain yang dapat menggunakan judul yang sama.
"Yang penting kita amanin kalau judul ini dan konsep komedi sci fi kita mau bikin tahun depan. Aku harus berpikir cepat, mumpung ada yg mau close deal bikin film full menggunakan bahasa Madura. Produser mana yg mau deal dengan ide kaya gini coba? Ini ada yg mau, jadi langsung harus diamankan dealnya, deal akan judulnya dulu, biar project-nya jalan dulu," terangnya.
Bayu Skak [Instagram]
Berdasarkan pantauan, terdapat banyak komentar dari netizen yang menyarankan agar Bayu memulai promosi filmnya dengan memperkenalkan logo film secara resmi. Ia diharapkan tanpa perlu menggunakan teknologi AI yang dianggap kurang relevan pada tahap awal ini.
Meskipun sebelumnya sempat memberikan respons yang nyolot terhadap komentar netizen di X, kali ini ia menerima saran tersebut dengan lapang dada.
Ia tidak hanya menerima saran tersebut, tetapi juga menyampaikan permohonan maaf atas sikapnya sebelumnya dan berjanji akan lebih bijak dalam menanggapi kritik di masa depan.
"Iya si bener, ini mencoba reply-reply in sama minta maaf karena yang aku tangkep dari masukan masukan orang orang ke depan rilisnya logo saja juga aman ya. Jadi meskipun buru buru buat dapat deal project tapi ya lebih baik pakai logo aja ya. Ini berbenah lah kami ke depan, aku dan timku juga," pungkas Bayu Skak.
Terlepas dari kontroversi yang terjadi, animo masyarakat terhadap film terbaru Bayu Skak tetap tinggi. Terutama karena penggunaan bahasa Madura yang dianggap sebagai nilai tambah tersendiri.