Tamara Tyasmara mendapat sorotan dari sejumlah pihak terkait kasus kematian putranya, Dante.Kini ia dibela Rachel Vennya.
Beberapa hal menjadi penyebabnya, mulai dari ketidakbersediaan Tamara untuk melihat rekaman CCTV sesaat setelah kejadian, hingga penampilannya yang dianggap ceria dan menggunakan riasan saat acara tahlilan 7 hari setelah kematian Dante.
Dalam konteks ini, Rachel Vennya juga memberikan pandangannya tanpa menyebut nama secara eksplisit.
Dia menyayangkan tindakan orang-orang yang secara terang-terangan mencurigai Tamara Tyasmara dalam kasus dugaan pembunuhan anaknya.
“Aku enggak tahu apakah ini akan menjadi plot twist karena di dunia ini memang ada ibu yang gila, ayah yang gila, ada orangtua jahat di dunia ini,” ujar Rachel Vennya di akun TikTok pribadinya pada Selasa (13/2/2024).
View this post on Instagram
“Yang membuatku merasa sedih adalah, di sini kita belum memiliki bukti konkret yang menunjukkan bahwa ibu korban adalah tersangka, bahwa dia secara sengaja membuat anaknya tenggelam,” papar Rachel Vennya
Namun, Rachel menilai tetap ada kelalaian dari pihak ibu. Menurutnya, Tamara dianggap lalai karena terlibat dalam hubungan dengan seorang pria yang kini menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan anaknya.
“Iya, ada kelalaian, kelalaian di mana? Mengapa kamu terlibat dalam hubungan dengan pria itu, menurutku itu saja,” ujar Rachel Vennya.
“Tetapi jika kalian menganggap dia sebagai ibu yang jahat hanya karena senyumnya, atau karena riasannya, atau karena dia memakai makeup saat tahlilan 7 hari setelah kematian anaknya, menurutku kita tidak bisa menilainya berdasarkan ekspresi wajah dan hal-hal semacam itu,” ungkap Rachel Vennya.
“Karena kalian juga tidak tahu apakah seseorang yang psikopat itu psikopat, dan kalian tidak tahu apakah seseorang yang sedang sedih itu benar-benar sedih, kalian tidak tahu apakah seseorang yang menangis dengan keras itu benar-benar sedih,” ujar Rachel Vennya.
“Kita tidak memiliki pengetahuan tentang hati manusia. Bahkan sampai saat ini, aku tidak sepenuhnya percaya pada para ahli ini, karena manusia itu tidak dapat dipahami,” tambah Rachel Vennya.
Rachel mengatakan bahwa pada dasarnya setiap ibu akan merasakan sakit yang luar biasa ketika kehilangan anaknya. Sebagai seorang ibu dua anak, dia mengajak untuk berhenti menghakimi orang lain berdasarkan ekspresi wajah.
“Sebagian besar waktu, ketika seorang ibu kehilangan anaknya, rasanya seperti sedang dilukai, begitu pedih rasanya. Jadi menurutku tidak pantas bagi kalian semua untuk menghakimi ibu tersebut berdasarkan penilaian ekspresi wajah, atau penampilan,” terang Rachel Vennya.
Terkait dengan keputusan Tamara Tyasmara yang tidak segera melihat rekaman CCTV atas kematian anaknya, dan masih memberikan wawancara dengan media saat berduka, Rachel Vennya juga memiliki pendapatnya sendiri.
Rachel Venya (Instagram)
“Jika kamu ingin menyebutnya kelalaian, ya, itu kelalaian, dan kita tidak bisa mengatakan, ‘Kalau saya menjadi ibunya, saya pasti akan melihat rekaman CCTV, saya tidak akan memberikan wawancara jika saya menjadi ibunya’. Ya, ada banyak hal yang kita lakukan dalam hidup ini dan kita menyesalinya, dan kita merasa sangat bodoh,” kata Rachel Vennya.
“Pasti ada perasaan itu dan kita ingin mengulangi semuanya dari awal, ingin merubah semuanya. Tetapi kenyataannya kita pernah melakukan hal-hal bodoh, tetapi itu bukan berarti kita adalah orang jahat. Mengerti tidak?” lanjut Rachel Vennya.
Pada akhir pernyataannya, Rachel meminta kepada masyarakat untuk saling berempati, terutama kepada sesama ibu. Sebab, kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian, dan saat ini hanya ada satu tersangka, yakni YA, kekasih Tamara.
“Jadi, tolonglah, untuk sesama ibu, sebelum mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, cobalah untuk berempati terlebih dahulu. Dan jangan berprasangka terlebih dahulu, kita tidak tahu apakah ini benar-benar akan menjadi plot twist, atau ternyata tidak,” tutup Rachel Vennya.
