Profil dan Agama Sudewo: Bupati Pati yang Viral Naikkan Pajak 250 Persen, Udah Minta Maaf
Bupati Pati, Sudewo, sedang menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang terkesan menantang warga viral di media sosial.
Kontroversi ini bermula dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati untuk menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Video yang beredar luas memperlihatkan Sudewo yang menyatakan tidak takut menghadapi gelombang demonstrasi menolak kebijakan tersebut.
Baca Juga: Bupati Pati Sudewo Didemo Warga Gegara Pajak 250 persen: Tidak ada niat membuat rakyat menderita
"Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan," ujar Sudewo dalam video tersebut.
Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik, yang berujung pada rencana demonstrasi besar-besaran oleh ribuan warga pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Lantas siapa sebenarnya Sudewo?
Baca Juga: 4 Kontroversi Bupati Pati Sudewo, Naikkan Pajak 250 Persen Hingga Undang Trio Serigala
Profil Sudewo
Sudewo ST., MT. merupakan seorang politikus senior yang lahir di Pati pada 11 Oktober 1968.
Dia beragama Islam.
Latar belakang pendidikannya cukup mentereng, dengan gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan magister di bidang Teknik Pembangunan dari Universitas Diponegoro (Undip).
Karier profesionalnya diawali di sektor swasta, kemudian Sudewo sempat menjadi PNS.
Pada tahun 2009, dia terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat.
Setelah jeda beberapa tahun, Sudewo kembali ke Senayan pada tahun 2019 bersama Partai Gerindra, di mana dia juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP.
Pada Pilkada Pati 2024, dia memenangkan kontestasi bersama wakilnya, Risma Ardhi Chandra, dan mulai menjabat sebagai Bupati.
Alasan Kenaikan Pajak dan Permintaan Maaf
Menurut Sudewo, kenaikan PBB-P2 ini dilakukan karena tarif pajak di Kabupaten Pati tidak pernah disesuaikan selama 14 tahun terakhir.
Hal ini mengakibatkan pendapatan daerah dari sektor pajak sangat rendah, bahkan jauh tertinggal dari kabupaten tetangga.
"PBB Kabupaten Pati hanya sebesar 29 Miliar, di Kabupaten Jepara 75 miliar. Padahal, Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Jepara," jelasnya.
Menyadari dampak dari pernyataannya yang memicu pro dan kontra, Sudewo akhirnya meminta maaf secara terbuka.
Permintaan maaf ini disampaikan di Pendopo Kabupaten Pati pada Kamis (7/8/2025).
Sudewo mengklarifikasi bahwa dia tidak bermaksud menantang rakyat dan menyesalkan kesalahpahaman yang terjadi.
Dia juga berjanji untuk mendengarkan masukan dari masyarakat demi perbaikan.
Selain itu Sudewo menambahkan bahwa dia hanya ingin demonstrasi berjalan tertib dan murni berasal dari aspirasi rakyat.