Meskipun memiliki keahlian sebagai aktor yang handal, Ringgo Agus Rahman pada awalnya ragu-ragu untuk membiarkan anak-anaknya mengikuti jejaknya dalam dunia akting.
Mengapa demikian?
Ringgo Agus Rahman memiliki pandangan bahwa profesi sebagai aktor tidaklah menyenangkan.
“Gue pernah berpikir gue nggak akan pernah mengizinkan anak menjadi aktor. Menurut gue , menjadi aktor nggak keren,” ujar Ringgo dalam sebuah wawancara di Jakarta belum lama ini.
Ringgo Agus Rahman (Instagram)
Pandangan tersebut muncul saat Ringgo Agus Rahman merasa jenuh dengan karirnya. Ia sering kali terlibat dalam film-film dengan tema dan karakter yang serupa.
“Gue berpikir, berakting dalam film akan selalu menyenangkan. Namun gue merasa terjebak dalam perasaan jenuh. Awalnya gue pikir gue mencintainya, tapi ternyata tetap ada kejenuhan,” tambah Ringgo.
Selama ini, Ringgo Agus Rahman sering kali diminta untuk berperan dalam komedi. Padahal sebenarnya, dia bukanlah seorang komedian dan tidak terlibat dalam acara-acara komedi di televisi.
Hal ini membuatnya menganggap bahwa akting hanyalah menjadi tuntutan dari profesi semata. Peran yang monoton juga membuatnya malas untuk mengembangkan lebih jauh dalam ilmu akting.
“Seiring berjalannya waktu, gue merasa kayak hanya bekerja biasa saja,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ringgo percaya bahwa menjadi seorang aktor bukanlah sebuah profesi yang menarik bagi anak-anaknya. Dia akan mendukung pilihan profesi apa pun yang diambil oleh anak-anaknya, kecuali menjadi aktor.
Ringgo Agus Rahman (Instagram)
Namun, pandangan tersebut kini telah berubah. Ringgo kini tidak keberatan jika anak-anaknya memilih untuk mengikuti jejaknya dalam dunia film.
Hal ini disebabkan oleh pertemuannya dengan Yandy Laurens, seorang sutradara beberapa film terakhir yang ia bintangi.
Ringgo Agus Rahman merasa bahwa Yandy benar-benar membantu dalam mengembangkan karakter peran yang ia mainkan. Gairah dalam berakting pun kembali muncul.
“Jadi, sekarang kalau anak-anak bertemu dengan orang seperti Yandy, gue izinin aja,” ucap Ringgo.
