Gosip

Pihak Sekolah Buka Suara soal Dante Anak Tamara Tyasmara Trauma Berenang

Kasus kematian R. Andante Khalif Pramudityo, yang akrab dipanggil Dante, anak semata wayang dari mantan pasangan, Angger Dimas dan Tamara Tyasmara, semakin mendapat sorotan. Polisi telah menetapkan tersangka dalam kasus ini, menimbulkan banyak spekulasi dan pertanyaan dari masyarakat.

Hal ini juga mendapat perhatian dari pihak sekolah Dante. Pihak sekolah buka suara soal kondisi Dante selama 3 bulan terakhir.

Angger Dimas dan Dante [Instagram]

Melalui Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar menjelaskan kondisi Dante dalam tiga bulan terakhir.

Menurut Wani Siregar, Dante anak yang ceria di sekolah dan keceriaannya semakin terpancar usai bertemu dengan sang ayah.

“Ia bukan termasuk anak yang mempunyai inisiatif untuk spontan bercerita, namun ada beberapa kali Dante pernah bercerita ketika bertemu dengan ayahnya, tidak ada cerita yang spesifik, tapi Dante hanya cerita bahwa, ‘Dante habis main sama Bapak dan menginap di rumah Bapak. Dante jarang bertemu jadi Dante suka kangen, dan Dante sekarang senang banget,” Kenang Wani dalam rilis resmi yang dikeluarkan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Angger Dimas (@anggerdimas)


Meski nampak ceria, Dante bukan anak yang banyak berbicara, kecuali jika ada topik pembicaraan temannya yang menarik perhatiannya. Dante tidak jahil ataupun agresif dan seringkali memilih diam jika ada konflik kecil dengan temannya.

Dante lebih suka menghindari konflik, seperti saat berebut mainan. Dante lebih senang mengalah dan mencari mainan lain ketimbang harus ribut dengan teman.

“Dante berteman dengan siapa saja dan menjadi teman bermain favorit untuk teman-teman perempuan sekelasnya, lantaran pembawaan Dante yang baik, perhatian, dan cenderung lebih tenang,” ungkap Wani.

Terkait kegiatannya berenang, Wani menyampaikan Dante punya masalah ketakutan dan masih tidak percaya diri. Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, Saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya.

Kedua, setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauannya untuk mengikuti sesi berenang. Ketiga, meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang.

Keempat, walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan diberikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil melihat atau observasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan coachnya, sebelum akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke air.

Dante selalu jadi giliran paling akhir untuk melakukan aktivitas rutin dalam sesi renang, dan memang prinsip metode belajar di sekolah bukan dengan paksaan, tapi lebih kepada dorongan yang menguatkan dan dukungan.

“Dante 3 bulan terakhir hampir selalu absen bertepatan dengan jadwal sesi renang kelasnya di sekolah. Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam, menurut penjelasan dari Ibunya, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel,” ungkapnya.

Lebih lanjut pihak sekolah mengatakan selama tiga bulan terakhir di sekolah hingga berpulangnya Dante, ia hampir tidak pernah lagi mengikuti sesi renang di sekolah karena selalu absen atau tidak hadir di saat ada jadwal renang untuk kelasnya.

Menurut keterangan pihak sekolah dan dilengkapi bukti bayar, selama ini Angger Dimassebagai bapak yang menanggung biaya sekolah Dante serta cukup aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah terkait administrasi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications