Naturalisasinya Dianggap Menipu, Wali Kota Muslim New York Zohran Mamdani Terancam Diusir dari AS
Kemenangan bersejarah Zohran Mamdani sebagai Wali Kota Muslim pertama yang berhasil memimpin Kota New York, ternyata mendapat ancaman berbahaya.
Naturalisasi Zohran Mamdani sebagai warga negara Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2018 dianggap sebagai penipuan.
Atas dasar itulah, kedudukan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York menjadi tidak aman, ia bahkan terancam diusir dari Negara Adidaya itu.
Baca Juga: “Amerika Bukan Tempat Aman” Pekerja Korea Ungkap Penganiayaan dan Gestur Rasis di Penahanan AS
Protes dan ancaman pengusiran Mamdani itu datang dari sejumlah partai politik di ibukota Amerika Serikat (AS), Washington D.C.
Di antara partai politik tersebut ada Partai Republik, yang mana dua anggotanya mengajukan tuntutan untuk mencabut kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) milik Mamdami.
Baca Juga: Fakta Kontroversial Zohran Mamdani, Walikota Muslim New York yang Dukung LGBTQ+
Tuntutan itu secara resmi mereka ajukan kepada Departemen Kehakiman (DOJ).
Partai politik itu meminta departemen tersebut untuk menyelidiki proses naturalisasi Mamdani pada tahun 2018 silam.
Zohran Mamdani Jadi Sampul Majalah Time (Instagram)Adapun dua orang dari Partai Republik yang memimpin rencana pengusiran Mamdani dari AS adalah Andy Ogles dari Tennessee dan Randy Fine dari Florida.
"Jika Mamdani berbohong dalam dokumen naturalisasinya, dia tidak bisa menjadi warga negara, dan tentu saja dia tidak bisa mencalonkan diri sebagai walikota New York City,” kata Ogles, salah satu anggota partai politik yang meminta kewarganegaraan Mamdani dicabut.
“Sebuah kota besar di Amerika berada di ambang kehancuran karena dipimpin oleh seorang komunis yang secara terbuka menganut ideologi teroris," ujar Ogles menambahkan, usai dirinya meminta Jaksa Agung AS Pam Bondi untuk menyelidiki Mamdani naturalisasi Mamdani.
"Sistem naturalisasi Amerika memerlukan segala keberpihakan dengan komunisme atau kegiatan teroris untuk diungkapkan,” tukas Ogles melanjutkan.
“Saya ragu dia mengungkapkannya. Jika hal ini benar, bawa dia ke penerbangan pertama kembali ke Uganda,” pungkas Ogles tentang rencana pengusiran Mamdani dari AS untuk kembali ke Uganda, Afrika Timur.