Link Video Jubir Viral Morowali vs TKA China, Diburu Warganet, Jangan Asal Klik!

Media sosial kembali geger dengan beredarnya video jubir viral di Morowali. Rekaman yang diduga menampilkan juru bicara perusahaan tambang bersama seorang pria WNA asal Cina itu langsung bikin heboh. Adegan panas dalam video tersebut jadi topik utama yang diburu netizen di Facebook, WhatsApp, hingga X (Twitter).

Video syur ini beredar dalam dua bagian. Part 1 berdurasi sekitar 7 menit menampilkan wanita jubir rebahan di kasur tanpa busana sambil menelepon. Tak lama, seorang pria WNA masuk dan melakukan aksi sensual yang direkam dengan kamera ponsel.

capture jubir Morowali yang video asusilanya tersebar di X.
Sementara itu, part 2 berdurasi 55 detik berisi adegan yang jauh lebih panas. Momen layaknya pasangan suami istri itu sontak membuat penasaran netizen. Tak heran, kata kunci seperti “link video jubir vs Cina” jadi trending dan ramai diburu.

Bahaya Klik Link Video Viral Jubir Morowali

Meski banyak warganet kepo, klik link video semacam ini jelas berbahaya. Ada sejumlah risiko serius yang harus diwaspadai:

Terpapar konten pornografi

Video syur jelas melanggar norma sosial dan bisa berdampak buruk terutama bagi anak-anak dan remaja.

Ancaman hukum

Menyebarkan atau mengunduh video dewasa termasuk tindak pidana menurut UU ITE dan UU Pornografi, dengan ancaman 6 tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.

Keamanan data terancam

Banyak link video dewasa dipakai untuk phishing, mencuri data pribadi, hingga merusak perangkat lewat malware.

Dampak psikologis

Paparan konten vulgar bisa memicu stres hingga trauma, terutama pada orang yang belum siap secara emosional.

Penyebaran otomatis

Jika perangkat kena virus, konten bisa tersebar ke kontak Anda tanpa sadar—berisiko merusak reputasi pribadi dan sosial.

Respons Polisi Terkait Video Jubir Viral

Kasus ini ternyata sudah ditangani polisi. Kapolres Morowali, AKBP Zulkarnain, menegaskan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan mendalam. Penyebaran video asusila tersebut dinilai sebagai tindak pidana yang akan diproses sesuai hukum.

Polisi menekankan bahwa siapa pun yang terbukti menyebarkan video panas ini bisa dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun serta denda Rp1 miliar.