Kim Sae Ron Kembali Syuting Usai Bikin Kontroversial 2Tahun Lalu

Aktris Kim Sae Ron terpantau kembali ke lokasi syuting setelah hiatus selama dua tahun belakangan.

Kim Sae Ron hiatus karena kontroversial yang dia bikin berulang kali. Bahkan di mata netizen, aktris ini selalu salah tiap muncul.

Kontroversial yang dia bikin dimulai dari insiden nyetir dalam keadaan mabuk pada 18 Mei 2022.

Baca Juga: Bocor Chat Kim Sae Ron ke Kim Soo Hyun, Langsung Drop Ditagih 700 Juta Won

Kini tepatnya pada Senin (21/10), beberapa sumber mengonfirmasi bahwa Kim Sae Ron sedang syuting di Taman Tapgol di Jongno-gu, Seoul.

Dia mengenakan gaun putih, rambut panjangnya terurai dan bersikap ceria selama syuting.

Aktis itu diketahui sedang bermain peran bersama pria yang diyakini sebagai pendatang baru.

Baca Juga: Keluarga Kim Sae Ron Ambil Langkah Hukum Terhadap Kim Soo Hyun Terkait Kasus Grooming

Menurut orang dalam industri film, proyek ini adalah film musik beranggaran rendah baru yang disutradarai oleh Shin Jae Ho.

Sutradara itu memulai debut penyutradaraannya di 'My Love Ssagaji' yang dibintangi Ha Ji Won pada tahun 2004.

Shin juga menulis film asli 'Ditto' dan telah menyutradarai beberapa film sejak itu, termasuk 'The Punisher', 'The Showdown', dan 'Outlaw'.

Perwakilan proyek memang mengonfirmasi keterlibatan Kim Sae Ron dalam proyek tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by 김새론 (@ron_sae)

Tapi mereka tidak bercerita lebih lanjut soal detailnya karena film tersebut yang sensitif.

Kim Sae Ron memperoleh ketenaran sebagai anak ajaib dengan penampilannya dalam film-film seperti 'The Man from Nowhere' dan 'A Brand New Life'.

Meskipun kariernya menjanjikan, dia menghadapi reaksi keras setelah insiden mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2022.

Di sana dia menabrak pagar pembatas jalan, pohon, dan transformator di Cheongdam-dong, Seoul, yang menyebabkan pemadaman listrik sementara.

Dia didenda 20 juta won setelah menolak tes breathalyzer dan kemudian melakukan tes dengan kadar alkohol dalam darah sekitar 0,2%, yang melebihi batas hukum untuk pembatalan SIM.