Kiat Ibu Axel COC Dukung Anak jadi Juara Olimpiade
Axel Giovanni yang menjadi juara dua Clash of Champions (COC) Ruang Guru hadir di Mom's Corner YouTube Nikita Willy.
Sesuai konsep podcast, Axel diundang bersama Sarwasih sang ibunda untuk menjawab pertanyaan banyak orang tentang style parenting.
Cerita Sarwasih langsung jadi viral, salah satunya dibagikan akun @rumpi_gosip pada Minggu (1/9/2024).
Baca Juga: Pertengkaran Mahalini dan Rizky Febian usai Nikah Disorot, Ternyata Gara-gara Nama Panggilan
Lihat postingan ini di Instagram
Sarwasih mengenang saat dipanggil pihak sekolah yang melihat bakat Axel di pelajaran Matematika sehingga akan diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Umrah untuk Alm Ashraf Sinclair
Oleh sebab itu, pihak sekolah menyarankan Axel untuk mengikuti les tambahan khusus olimpiade.
Sarwasih kala itu masih pikir-pikir karena mengetahui biaya les olimpiade cukup mahal.
"Pak, anak saya itu tiga, kalau saya leskan anak saya segitu mahalnya, seminggu harus berapa ratus ribu, nggak makan nanti saya, Pak," ujarnya kepada guru Axel kala itu.
Hingga pada akhirnya, Axel Giovani yang belum les olimpiade meraih peringkat 11 dalam seleksi OSN di Solo.
Axel sebenarnya tidak bisa diikutkan seleksi untuk OSN internasional karena tidak masuk 10 besar.
Namun dirasa jalan Tuhan, Axel bisa mengikuti seleksi hingga masuk 50 besar Nasional untuk mengikuti OSN Internasional.
"Di situlah kita baru sadar, mereka pinter-pinter, sedangkan anak saya nggak ada modal. Itu saya kayak merasa dipukul dada saya," beber Sarwasih.
Axel Giovanni Juara 2 Clash of Champions
"Karena merasa kasihan, anak pinter (temannya Axel) dimodalin orangtuanya dengan ilmu. Sedangkan saya waktu itu kekeh nggak mampu," imbuhnya.
Sarwasih di titik itu sadar untuk mengusahakan yang terbaik untuk Axel meski mereka bukan berasal dari keluarga kaya.
Sarwasih pun berhasil membuktikan bahwa anak berprestasi tidak harus melulu anak orang kaya, melainkan juga tekad orangtua memberikan fasilitas semampunya dan anak yang mau berjuang.
"Anak punya potensi, tapi kok tidak memberi fasilitas. Nyesel gitu. Seleksi itu yang membuka mata saya bahwa kita orangtua harus mendukung anak. Kita usahakan semaksimal mungkin," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh
