Joko Anwar Soroti Sikap Baper Badan Perfilman Indonesia: Kalian sehat?

Joko Anwar mengomentari kegusaran Badan Perfilman Indonesia yang kecewa karena tak ada logo di poster Festival Film Indonesia 2025.

Joko Anwar pun memberikan pendapatnya di story Instagramnya usai kekisruhan itu naik.

Dalam postingan Badan Perfilman Indonesia (BPI), mereka menyoroti ketiadaan logo dan mengungkapkan tidak akan berperan dalam event FFI 2025.

Baca Juga: Jumlah Penonton Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari Capai Enam Ratus Saat Premiere

"Terima kasih logo BPI sudah ditiadakan dan dengan ini kami mencabut SK Komite FFI dan sejak dan terhitung sejak logo FFI 2025 dimana logo ini diluncurkan," ungkap akun BPI di story-nya.

"Maka BPI tidak lagi bertanggung jawab atas penyelenggaraan FFI. Ini adalah bentuk pengkhianatan. Salam sinema," sambungnya.

Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Joko Anwar: Reza Rahadian Lebih Cocok!

Joko Anwar segera saja membalas story tersebut di akun IG-nya.

Opini Joko seakan menjawab kenapa akhirnya FFI tidak mensematkan logo BPI.

"Pertama, kerjasama dengan kepolisian. Lalu posting baper begini," ucap Joko.

"Something is seriously wrong with kepengurusan Badan Perfilman Indonesia saat ini. Kalian sehat?" tambahnya.

Tak hanya Joko Anwar, sutradawa Kamila Andini pun menyuarakan pendapatnya soal komentar BPI.

"Semenjak Kerjasama dengan kepolisian, BPI kok jadi seperti ormas ya," ucap sutradara 'Gadis Kretek' ini.

Polemik ini seperti yang sudah diduga netizen bermula pada Kerjasama dengan pihak kepolisian pada April lalu.

Badan Perfilman Indonesia menjadi sorotan public saat meneken MoU dengan Divisi Humas Polri.

"Kemarin BPI bersama Divisi Humas POLRI membahas MoU dalam rangka pengembangan kapasitas SDM," tulis BPI di IG.

Sutradara Riri Riza di kolom komentar menyoroti judul surat MoU.

"Kenapa ya judul suratnya : Pengawasan Pembuatan, pengedaran dan pertunjukan film? Bisa dijelaskan ini apa Pak?" tanya Riri Riza.