Pedangdut Inul Daratista, bersama dengan pengacara kondang Hotman Paris, serta sejumlah pengusaha hiburan dan pariwisata diundang untuk menghadiri rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk membahas dampak kenaikan tarif pajak hiburan yang mencapai 40%. Apa hasilnya?
Rapat tersebut dilakukan untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku industri hiburan dan kreatif, termasuk Inul Daratista. Saat ini, kenaikan tarif pajak sebesar 40% tersebut belum diberlakukan berdasarkan Surat Edaran Mendagri.
Inul Daratista Bandingkan Pajak Hiburan di Indonesia dengan Negara Lain [Instagram]
Surat edaran tersebut menjadi acuan Inul Daratista dan pengusaha lain untuk tetap bertahan sembari menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Seperti yang sudah dibicarakan tadi, mudah-mudahan semuanya ada titik temu, surat edaran yang disampaikan kepada kepala daerah bisa menjadi acuan kita untuk bisa bertahan saat ini,” ujar Inul Daratista ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
“Mudah-mudahan semuanya bisa terlaksana dengan baik sembari menunggu keputusan dari MK nanti,” sambungnya.
View this post on Instagram
Mewakili sekitar 5.000 karyawan yang bergantung pada usaha karaoke keluarga miliknya, Inul Daratista berharap adanya solusi cepat atas masalah ini.
“Mohon doanya, saya di sini mewakili teman-teman asosiasi pengusaha karaoke Indonesia, saya memperjuangkan semua karyawan saya yang lagi gelisah, mohon doanya semoga ada jalan keluar dan titik temu,” ungkap Inul Daratista.
Kenaikan tarif pajak hiburan antara 40 hingga 75 persen telah menimbulkan kekhawatiran dan protes dari pelaku industri hiburan dan kreatif, termasuk Inul Daratista.
Menurutnya, kenaikan tersebut dapat membawa dampak serius, bahkan membuat usaha karaoke keluarganya harus ditutup dan sekitar 5.000 karyawan terancam kehilangan pekerjaan. Ini akan menjadi dampak buruk.
“Bukan memberatkan lagi, tapi saya rasa bisa membuat usaha saya tutup, dan efek tutupnya ini akan banyak karyawan saya yang kena PHK,” kata Inul Daratista.
Selain berdampak pada karyawan, Inul Daratista mengatakan kenaikan tarif pajak hiburan ini juga dapat berdampak besar bagi industri musik Indonesia.
Ini akan berdampak pada pendapatan royalti musisi. Inul Daratista membeberkan tak sedikit yang dia berikan kepada LMKN untuk urusan royalti.
“Bukan karyawan saja yang terkena efeknya tapi insan musik pun tidak akan dapat bukan saja royalti, tapi kita tidak bisa setor ke LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional), kalau kita tutup tidak akan ada income buat mereka,” jelas Inul Daratista.
Inul Daratista membeberkan dari bisnis karaokenya bisa membayar sekitar Rp22 miliar untuk LMKN. Tentu saja ini akan menjadi kerugian besar bagi musisi bila bisnis karaoke lainnya tutup.
“Pendapatan kita di karaoke keluarga saat ini kita bisa setor ke LMKN Rp22 miliar loh. Kita bisa setor ke situ dan bisa didistribusikan ke insan musik. Seandainya kita dikenakan pajak yang begitu besar, ya wassalam,” tutupnya.
