Ibnu Jamil ikut memberikan tanggapan mengenai kasus viral bullying di salah satu sekolah internasional baru-baru ini.
Suami Ririn Ekawati itupun turut menyampaikan keresahan dan kekhawatirannya terkait kasus tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
“Udah pasti kita semua saya yakinlah nggak ada yang setuju namanya bullying,” ungkap Ibnu kepada awak media seperti dalam cuplikan wawancara yang dibagikan Cumi Cumi pada Minggiu (25/02/2024).
“Apapun tindakan kekerasan itu pasti tidak dibenarkan dan itu salah. Jadi itu pendapat saya, saya sanga miris karena memang ternyata masih ada,” sambungnya.
Namun sang artis berpendapat bahwa penyebab perilaku bullying disebabkan oleh banyak faktor. Karena itu kurang tepat jika tanggungjawab untuk memperbaiki masalah tersebut hanya dibebankan pada satu pihak saja.
“Dan siapa yang bertanggungjawab? Kalau menurut saya sih pihak sekolah, pihak orangtua, lingkungan, itu semuanya punya peran,” terang artis penyuk bola itu.
Ibnu Jamil Soal Bullying di Sekolah [Instagram]
“Bahkan gadget yang ditonton sama anak-anak itu juga ada perannya juga. Jadi kalau kita menyalahkan satu pihak itu juga nggak fair,” lanjutnya.
Meski begitu tak bisa dipungkiri orangtua juga punya peran besar dalam memberikan pendidikan moral kepada anak-anaknya. Selain itu, Ibnu juga menilai bahwa interaksi kedekatan orangtua dan anak memang harus dibangun.
“Cuma memang intinya bagaimana kita bersama dengan anak-anak yang memang waktunya lebih banyak di rumah,” ungkap pria yang kini juga memiliki putra berusia remaja tersebut.
“Kalau memang kita jarang ngobrol, diusahakan lebih banyak lagi, ditambah lagi waktu ngobrolnya bersama anak,” sambungnya.
Ibnu Jamil Soal Bullying di Sekolah [Instagram]
Menurut presenter bola ini, pendidikan yang diberikan di dalam keluarga dan sekolah memang harus berjalan beriringan. Termasuk pendidikan agama.
“Balik lagi pendidikan di rumah itu salah satu yang penting juga. Pendidikan agama juga sangat penting, sekolah penting juga sama,” beber Ibnu Jamil.
Sang artis kemudian juga menyarankan agar pemerintah juga ikut terlibat dalam penanganan kasus bullying yang memang meresahkan.
Salah satunya Ibnu mengusulkan untuk dibuat sebuah kurikulum atau pelajaran yang khusus membahas soal bullying.
“Mungkin ya negara bisa hadir juga, mungkin ada satu pelajaran yang memang khusus membahas untuk masalah ini (bullying). Karena memangkan ini sangat menghawatirkan,” pungkas Ibnu.
