Gitasav Ngaku Dapat Ancaman Pembunuhan dari Muslim Konservatif Gegara Childfree
Gosip

Influencer Gita Savitri Devi alias Gitasav kembali membagikan pengalaman kurang menyenangkan terkait keputusannya untuk childfree atau tidak memiliki anak dalam pernikahan.
Melalui unggahan Instagram Story pada Jumat (14/3/2025), Gitasav mengungkapkan bahwa ia mendapatkan ancaman pembunuhan dari sesama muslim.
Pengalaman ini menambah daftar panjang perlakuan tidak menyenangkan yang ia terima akibat keputusannya untuk tidak memiliki anak.
Baca Juga: Gitasav Hampir Bunuh Diri Karena Hujatan Sesama Muslim atas Keputusan Childfree
Sebelumnya, Gitasav juga kerap mendapatkan komentar pedas dan hujatan dari warganet, terutama mereka yang berlatar belakang konservatif.
"Sekarang karena lagi pada membahas 'religious trauma', bisa dilihat sendiri kenapa orang banyak goodbye sama 'komunitas' ini," tulis Gitasav dalam unggahannya, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga: Viral Netizen Nggak Terima Alasan Stephanie Poetri Childfree Gegara Populasi Manusia Sudah Banyak
Istri Paul Partohap itu merasa bahwa dirinya selalu dipaksa untuk menjadi perempuan yang tidak merdeka dan dipaksa untuk menjadi seorang bigot.
Ia merasa tidak ingin menjadi seperti itu, dan penolakannya terhadap tekanan tersebut justru membuatnya menerima kemarahan dari orang-orang konservatif.
"Gue juga pernah dapet d3t thr34* (ancaman pembunuhan) dari kaum-kaum yang paling damai ini," ungkapnya.
Ancaman pembunuhan ini membuatnya semakin sulit untuk percaya pada klaim bahwa tidak semua Muslim bersikap seperti itu.
Ia merasa tidak pantas diperlakukan seperti itu hanya karena keputusannya tidak sesuai dengan syariat yang mereka percayai.
Gitasav mengaku heran bagaimana orang yang mengaku sangat agamis bisa memiliki hati yang tega untuk mengancam orang lain.
Namun, perempuan yang kini menetap di Jerman tersebut kemudian menyadari bahwa agama bisa diibaratkan seperti pisau.
Jika digunakan oleh orang yang baik, pisau bisa bermanfaat. Namun, jika digunakan oleh orang yang jahat, pisau bisa menjadi alat untuk menyakiti orang lain.
"Dan kelihatannya bukan gue doang yang bingung sama kelakuan mereka dan mikir kaya gini," tulisnya.