Gitasav Hampir Bunuh Diri Karena Hujatan Sesama Muslim atas Keputusan Childfree
Gosip

Konten kreator Gita Savitri Devi atau yang lebih dikenal dengan Gitasav baru-baru ini mengungkapkan perjuangan mental yang ia alami terkait keputusannya untuk childfree.
Dalam unggahan terbarunya, Gitasav membagikan pengalamannya menghadapi berbagai komentar negatif dan perundungan dari netizen muslim yang mengklaim diri lebih religius.
"Kayaknya kalau gue jadi lo udah bunuh diri ngadepin manusia-manusia gendeng itu," bunyi pesan seorang netizen yang kemudian direspon oleh Gitasav.
Baca Juga: Gitasav Ngaku Dapat Ancaman Pembunuhan dari Muslim Konservatif Gegara Childfree
Dalam balasan yang diunggah pada Rabu (12/3/2025), Gitasav mengaku bahwa ia hampir melakukan hal tersebut karena tekanan dan perundungan yang ia terima.
"I WAS so close to doing it lho. Gue di-harass-nya GILA-GILAAN sama orang-orang ini," tulis Gitasav dalam unggahannya.
Baca Juga: Viral Netizen Nggak Terima Alasan Stephanie Poetri Childfree Gegara Populasi Manusia Sudah Banyak
Ia merasa sangat tertekan, terutama ketika perundungan tersebut datang dari orang-orang yang mengaku lebih agamis dan Islami.
Gitasav kemudian mengungkapkan perasaannya yang campur aduk ketika menghadapi hal tersebut.
"Ngelihat gimana nasty-nya behavior mereka, at the same time mereka bawa-bawa ayat... Wah, itu rasanya campur aduk. Marah, frustrasi, felt so wronged, and obviously VIOLATED karena mereka udah breaching boundaries," ujarnya.
Ia merasa dilanggar privasinya dan diperlakukan tidak adil. Lebih lanjut, Gitasav mengaku harus melakukan "senam otak" untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak semua orang Islam seperti itu.
"At the same time gue harus selalu mental gymnastics otak gue sendiri bahwa 'Nggak kok, Git. Gak semua orang Islam kayak gitu.' Meanwhile gue mengalami langsung bahwa terlalu banyak orang Muslim yang jahat kayak gini. Wah... Rasanya beraaaat banget dan capek banget di otak," jelasnya.
Perempuan yang kini tinggal di Jerman itu menceritakan bagaimana ia berjuang untuk mengatasi tekanan mental yang ia alami.
"Through therapy gue bisa berangsur membaik. Selain itu what also helped me, gue STOP senam otak because it was SOO EXHAUSTING," tuturnya lebih lanjut.
"At one point gue menerima aja kalau memang orang konservatif itu template-nya akan toxic dan sombong. They have to prove to me otherwise.. Bukan gue yang harus making excuse for them. I cannot anymore.. I've tried it for years," ungkapnya.
Gitasav juga memutuskan untuk tidak lagi memaksakan diri menjadi bagian dari komunitas yang tidak menerimanya, kemungkinan sesama muslim.
"Gue juga stop memaksakan diri as part of this 'community.' Clearly orang kayak gue gak diterima, karena katanya gue 'terlalu open minded.' Once gue mencoba untuk lebih jujur sama semua keadaan ini, gue jadi lebih unbothered," katanya.
Istri Paulus Andreas Partohap Silalahi itu merasa lebih tenang setelah menerima kenyataan bahwa ia tidak diterima oleh sebagian orang. Keputusan ini diambil Gitasav demi kesehatan mentalnya sendiri.
Ia merasa bahwa orang-orang yang merundungnya hanya menggunakan kata-kata Tuhan untuk merasa lebih baik dan berkuasa.