Dituding Tilep Uang Donasi Umat untuk Beli Rumah Pribadi, Taqy Malik Beri Pembelaan Mengejutkan!

Ustadz muda Ahmad Taqiyuddin Malik atau yang lebih dikenal sebagai Taqy Malik kembali jadi sorotan publik. Ia diterpa tuduhan serius: disebut menyelewengkan dana donasi umat untuk membeli rumah pribadi.
Kabar miring ini awalnya beredar luas di media sosial lewat akun “Nusantara” milik seorang bernama Fahrir. Dalam unggahannya, akun tersebut menuding bahwa dana dari program “G30K” atau Gerakan Rp30.000 digunakan bukan untuk kepentingan masjid, melainkan pribadi.
Menanggapi tuduhan itu, Taqy Malik akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan tidak ada satu rupiah pun dana umat yang disalahgunakan.
Baca Juga: dr Richard Lee Habiskan Segini untuk Truk Sembako Kado Ultah Istri
“Mereka kan ada bahasa framing, penggalangan dana ini saya itu menggelapkan uang gitu, saya mengambil uang dari umat,” ujarnya dengan nada tegas.
Menurut Taqy, penggalangan dana “G30K” dilakukan untuk menyelamatkan lahan masjid yang tengah bermasalah. Upaya itu berhasil mengumpulkan Rp492 juta dari para donatur dan pengikutnya di media sosial.
Baca Juga: Cobain Sushi Toku Punya Sultan Jakarta, Resto Sushi Mewah Langganan dr. Richard Lee
Namun, uang tersebut disebutnya masih tersimpan utuh. Ia menolak menyerahkannya kepada pihak terkait karena nominalnya tidak mencukupi untuk menutupi cicilan yang seharusnya dibayar. “Terkumpul 492 juta, nanti saya tampilkan. Itu dari followers, dari umat,” ujarnya.
Taqy menyebut dirinya difitnah oleh narasi liar yang sengaja ditiupkan di media sosial untuk menghancurkan nama baiknya. Ia mengaku sudah terlalu lama diam menghadapi tuduhan yang terus bergulir.
Ustadz Taqy Malik (YouTube-DrRicardLee)
“Masyarakat makan gitu loh, ngerti enggak Dok? Jadi saya ngerasa ini kan selama 10 hari, 12 hari ini kan saya diam. Ini sudah enggak beres bagi saya,” katanya dengan nada kesal.
Selain itu, Taqy juga menyinggung akun-akun yang memprovokasi publik tanpa memiliki kapasitas hukum. Ia menilai, apa yang dilakukan pihak tersebut telah melampaui batas dan menyesatkan opini masyarakat.
Dalam pembelaannya, Taqy menampilkan bukti hukum yang menunjukkan ketidaksesuaian tuduhan dengan fakta lapangan. Ia menjelaskan bahwa transaksi jual beli tanah terjadi jauh sebelum yayasannya berdiri.
“Perikatan jual beli tanggal 17 Juni tahun 2022. Akta pendirian Yayasan Malikal Mulki baru berdiri 2023. Logika sederhananya, kalau Taqy mengambil uang yayasan Malikal Mulki, badan hukum yang nama yayasan ini belum hadir, belum ada,” jelas tim kuasa hukumnya.
Dengan data tersebut, Taqy menilai tidak mungkin ada penyalahgunaan dana yayasan untuk membeli tanah yang sudah dibayar sebelum yayasan itu resmi berdiri. Ia menegaskan tuduhan itu hanyalah fitnah yang tidak berdasar.
“Kalau mereka menuduh saya dianggap saya mengambil dana umat, saya bilang yang menuduh yang membuktikan, simpel,” ucapnya menantang.
Pihaknya pun mengaku siap membawa kasus ini ke ranah hukum bila tuduhan terus disebarkan tanpa dasar yang jelas. Ia berharap publik tidak langsung termakan narasi sepihak yang belum tentu benar.
Sementara itu, pihak yang disebut-sebut menggugat secara perdata, yakni Sirhan dan Pawas, belum memberikan keterangan resmi di hadapan media. Hingga kini, pernyataan mereka masih terbatas di ranah hukum dan tidak dibuka ke publik.
Ustadz Taqy Malik (YouTube-DrRicardLee)
Kasus ini memantik perbincangan luas karena menyentuh isu sensitif: kepercayaan publik terhadap figur agama muda yang aktif di media sosial. Banyak pihak menilai, tuduhan seperti ini mudah membakar opini di tengah masyarakat yang haus sensasi.
Di sisi lain, para penggemar Taqy Malik justru memberikan dukungan penuh. Mereka menilai klarifikasi yang disampaikan Taqy sangat logis dan transparan.
Tak sedikit yang berharap kasus ini segera selesai agar fokus dakwah dan kegiatan sosialnya bisa kembali berjalan normal.
Taqy Malik sendiri dikenal bukan hanya sebagai pendakwah muda, tapi juga pengusaha sukses di berbagai sektor bisnis. Di bawah bendera “Taqychan Group”, ia bergerak di bidang travel, kuliner, hingga fashion.
Meski sering terlibat dalam kontroversi, sosoknya tetap punya basis penggemar besar. Klarifikasi kali ini seolah menjadi pembuktian bahwa ia masih berdiri tegak di tengah badai tuduhan yang menghantam namanya.
Apapun akhir dari kasus ini, publik tampaknya sepakat bahwa dunia digital kini makin kejam. Sekali fitnah dilempar, kebenaran bisa tertelan di tengah riuhnya komentar netizen.