Diberitakan Diculik 10 Tahun Lalu, Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Muncul dan Buka Suara, Ini Klarifikasinya

Fidya Kamalinda mendadak jadi sorotan publik! Atlet taekwondo asal Bandung ini tiba-tiba muncul dan kasih pengakuan mengejutkan soal dirinya yang sempat dikabarkan hilang 10 tahun lalu.

Gosip

13 Maret 2025 | 19:11:55
image
Fidya Kamalinda dikabarkan diculik 10 tahun lalu tetiba muncul.

Lagi rame banget nih, nama Fidya Kamalinda mendadak jadi sorotan publik! Atlet taekwondo asal Bandung ini tiba-tiba muncul dan kasih pengakuan mengejutkan soal dirinya yang sempat dikabarkan hilang 10 tahun lalu.

rb-1

Jadi, dulunya orang tua Fidya, Hindarto dan Khodijah, laporin dia hilang sejak 2015. Tapi sekarang, lewat video di akun Instagram @ryukijanessa, Fidya akhirnya angkat bicara dan klarifikasi soal berita yang beredar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Aku Fidya Kamalinda. Di sini aku mau menanggapi berita yang lagi ramai soal aku," katanya sambil nunjukin KTP sebagai bukti identitasnya.

rb-2

Pergi dari Rumah, Bukan Diculik!

Fidya langsung tegas banget bilang kalau dia nggak diculik. Justru, dia pergi dari rumah atas keinginannya sendiri karena nggak tahan sama kekerasan yang dialami sejak kecil, terutama dari sang ayah.

Fidya Kamalinda saat masih sebagai atlet Taekwondo.Fidya Kamalinda saat masih sebagai atlet Taekwondo.

"Aku mengalami kekerasan dari bapakku sejak kecil. Waktu umur 5 tahun, aku pernah dijambak, ditendang, diseret. Dan itu terus berulang sampai bertahun-tahun," ceritanya.

Yang bikin lebih terkejut lagi, Fidya juga bongkar kalau ayahnya sering datang ke dukun setiap kali dia mau bertanding.

"Setiap mau tanding, aku selalu dibawa ke dukun. Dijampi-jampi, disuruh mandi bunga, minum air doa. Itu selalu dilakukan sebelum pertandingan," ungkapnya.

Punya Hak Atas Hidupnya Sendiri
Fidya juga menepis rumor kalau dia digendam atau dibawa paksa saat keluar dari rumah pada 26 November 2015.

"Nggak ada yang tepuk-tepuk aku, nggak ada yang bawa aku ke mobil. Aku pergi dengan kesadaran penuh, bawa barang-barangku sendiri," tegasnya.

Saat itu, usianya sudah 21 tahun. Dia merasa sudah cukup dewasa buat menentukan jalan hidupnya sendiri.

"Aku capek banget. Aku punya hak atas hidup aku sendiri," lanjutnya.

Tekanan dari Keluarga Bikin Mentalnya Drop

Fidya juga cerita kalau orang tuanya punya ambisi besar biar dia bisa tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON). Tapi setelah gagal, dia malah dapat tekanan fisik dan verbal.

"Nggak ada yang percaya sama aku karena aku kelihatan ceria. Padahal di dalam, aku ngerasa tertekan banget," katanya.

Parahnya lagi, semua uang hadiah dan gajinya selalu diambil oleh orang tuanya. Bahkan buat kuliah pun dia harus cari uang sendiri dari jualan online.

"Pernah aku menang pertandingan, tapi uangnya diambil semua. Aku kuliah pun pakai uang hasil jualan, bukan dari pertandingan," jelasnya.

Puncak Depresi dan Akhirnya Pergi
Fidya bilang titik terberatnya adalah saat Porda Jabar 2014, yang jadi pertandingan terakhirnya. Setelah kalah, dia merasa mentalnya makin hancur.

"Aku dihina-hina sama bapak sendiri. Emang kenapa kalau aku kalah? Namanya juga pertandingan, ada menang ada kalah. Kenapa aku yang harus nyari uang?" curhatnya.

Setelah bertahun-tahun menahan semuanya, di usia 21 tahun dia akhirnya memberanikan diri pergi dari rumah.

Sekarang Sudah Punya Keluarga
Sekarang, Fidya sudah menikah dan punya anak. Pernikahannya dilakukan dengan wali hakim di Bekasi, tanpa wali orang tua.

Sempat ada mediasi di Polda Jabar saat dia hamil 4 bulan, tapi nggak membuahkan hasil. Dia juga pernah ketemu lagi dengan keluarganya saat anaknya berusia 3 tahun di Disdukcapil Bandung, tapi justru malah dipisahkan dari anaknya.

Pada akhirnya, Fidya tetap memilih untuk kembali bersama suami dan anaknya.

"Maaf, aku harus ngomong. Aku udah tahan ini 10 tahun," katanya.

Dia juga kembali menegaskan kalau dia nggak diculik, melainkan pergi dari rumah karena ada masalah keluarga yang udah nggak bisa dia tahan lagi.

"Untuk babeh, mamah, aku tetap doain kalian. Aku cuma ingin kalian terima aku dan keluarga aku," harapnya.

Terkait isu orang tuanya diminta tebusan Rp 50 juta buat dia bisa pulang, Fidya membantah keras.

"Itu hoax! Fitnah! Nggak ada tebus-menebus Rp 50 juta," tegasnya.

Di akhir klarifikasinya, Fidya cuma berharap masalah ini cepat selesai dan keluarganya bisa hidup tenang tanpa gangguan lagi. Terutama untuk anaknya.

 

 

Tag Fidya Kamalinda

Terkini