Buntut Rantis Lindas Driver Ojol Affan Kurniawan, Markas Brimob Dikepung!

Jakarta malam ini berubah mencekam. Ribuan driver ojek online memadati kawasan Markas Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Amarah mereka meledak, menuntut pertanggungjawaban atas insiden tragis yang menimpa rekan seprofesi.

“Hingga detik ini, kawan-kawan masih tertahan di Brimob. Banyak juga yang sudah merapat langsung ke markas di Kwitang. Tuntutan mereka jelas: pihak kepolisian, khususnya Brimob, harus bertanggung jawab atas kejadian ini!” tegas Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristiyanto, dengan suara bergetar penuh emosi saat ditemui wartawan, Kamis (28/8) malam.

Suasana kian panas ketika massa aksi berupaya merangsek masuk ke dalam markas. Namun langkah mereka terhenti di hadapan pagar hitam tinggi yang menjulang, menjadi penghalang kokoh di pintu gerbang Mako Brimob. Dentuman suara teriakan dan ketukan keras di pagar besi itu menggema, menciptakan ketegangan yang seakan bisa pecah kapan saja.

Baca Juga: Profil Ibu Ana, Ikon Brave Pink Hero Green Nekat Hadang Polisi Pakai Galah

Jakarta mendidih pada Kamis malam (28/8/2025). Aksi demonstrasi yang sejak awal sudah diwarnai kericuhan berubah menjadi tragedi memilukan ketika sebuah kendaraan taktis (rantis) Brimob melaju kencang dan menabrak seorang pengemudi ojek online yang berdiri di tengah jalan.

Rekaman video yang beredar memperlihatkan detik-detik mencekam itu. Di antara lautan massa, tampak jelas sosok pria berjaket hijau, seragam khas driver ojol, berdiri tepat di jalur kendaraan. Dalam sekejap, rantis yang meluncur tak terkendali itu menghantam tubuhnya. Tak ada ruang untuk menghindar.

Korban kemudian teridentifikasi sebagai Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang menjadi saksi bisu dari kerasnya bentrokan malam itu.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Galang Donasi untuk Almarhum Affan Kurniawan, Langsung Dirujak Netizen

Affan Kurniawan driver ojol meninggal dunia akibat dilindas rantis Brimob. [X]Sesaat setelah benturan, rantis mendadak berhenti. Suara jeritan histeris membelah kerumunan, massa berhamburan menghampiri titik tabrakan. Emosi memuncak. Puluhan orang mengerubungi kendaraan, sebagian melampiaskan amarah dengan memukul dan merusak bodi rantis tersebut.