Pihak agensi memberi peringatan soal transaksi ilegal tiket fan meeting Kim Ji Won.
Pada Rabu (22/5/2024) HighZium Studio selaku agensi Kim Ji Won memberi pernyataan tegas tentang transaksi ilegal tiket fanmeeting.
“Kami ingin memberi tahu kalian tentang transaksi ilegal tiket untuk Fan Meeting Kim Jiwon ‘BE MY ONE’,” kata agensi.
Selama proses pemantauan reservasi untuk fanmeeting, kami mengkonfirmasi keadaan yang diduga merupakan transaksi ilegal,” sambungnya.
View this post on Instagram
Agensi tak segan mengambil tindakan tegas terkait tiket ilegal fanmeeting Kim Ji Won.
“Kasus-kasus yang dianggap reservasi atau transaksi ilegal, seperti akses melalui rute abnormal, akan dikenakan permintaan untuk informasi penjelasan dan pembatalan reservasi,” jelas agensi.
“Jika tidak ada tanggapan dalam batas waktu atau informasi belum diterima karena tidak ada informasi kontak atau email, dll,” lanjutnya.
Selain itu agensi juga minta kerja sama dari para penggemar untuk menghindari pembelian tiket fanmeeting secara ilegal.
“Kami meminta kerja sama penggemar untuk memastikan tidak membeli tiket melalui saluran lain, seperti transaksi antara individu selain agen tiket resmi atau melalui situs transaksi tiket premium,” ungkap agensi.
“Kami akan bertanggung jawab atas semua masalah yang timbul dari kegagalan untuk mengikuti instruksi mengenai reservasi, termasuk penyelenggara kinerja dan manajemen,” tutup agensi.
Kim Ji Won untuk Majalah Cosmopolitan [Soompi]
Kim Ji Won akan mengadakan fanmeeting pertamanya ‘BE MY ONE’.
Aktris 31 tahun itu akan bertemu penggemarnya di Shinhan Card SOL Pay Square Live Hall, Seoul pada 22 dan 23 Juni mendatang.
Fanmeeting ini punya arti spesial karena merupakan fanmeeting pertamanya sejak debut 14 tahun lalu.
Nama Kim Ji Won ramai diperbincangkan karena membintangi drakor “Queen of Tears” bersama Kim Soo Hyun. Drakor itu bahkan mencapai rating pemirsa tertinggi dalam sejarah tvN.
Selain “Queen of Tears”, Kim Ji Won juga membintangi drakor “The Heirs”, “Descendants of the Sun”, “Fight for My Way”, “Arthdal Chronicles” hingga “My Liberation Notes”.
