Yoo Ah In Jual Rumah Lebih Murah di Tengah Kasus Narkoba

Sedang terjerat kasus narkoba, Yoo Ah In dilaporkan telah menjual rumah keluarga tunggalnya di Itaewon seharga 6,3 miliar KRW (sekitar Rp71,25 miliar).

Pada Senin (2/12/2024), BizHankook melaporkan bahwa Yoo Ah In segera menjual properti tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by 유아인YOOAHIN (@hongsick)

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

rb-2

Awalnya ia mencantumkan harga yang diminta sebesar 8 miliar KRW (sekitar Rp90 miliar) pada 3 tahun lalu.

Namun, rumah tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih rendah pada tanggal 20 Oktober seharga 6,3 miliar KRW.

Baca Juga: Ada Mahalini Hingga Marcell Darwin, 4 Artis Pilih Mualaf Sebelum Menikah

Properti tersebut, yang dibeli pada bulan Februari 2016 dengan nama agensi pribadinya, UAA Company Ltd., ditampilkan dalam sebuah episode dari MBC 'I Live Alone.'

Yoo awalnya memperolehnya seharga 5,8 miliar KRW (sekitar Rp65 miliar).

Rumah tersebut juga terungkap sebagai "bangunan yang tidak sesuai" pada saat penjualan.

Yoo telah memperluas 10,8㎡ lantai dasar secara ilegal dengan memasang jendela, pelanggaran yang ditemukan selama inspeksi pada bulan Agustus 2017 oleh Kantor Distrik Yongsan.

Meskipun telah menerima perintah untuk merestorasi bangunan, masalah tersebut tetap tidak terselesaikan selama lebih dari tujuh tahun.

Yoo Ah In Hadiri Persidangan Kasus Narkoba
 

Pemilik baru sekarang akan bertanggung jawab untuk membayar denda kepatuhan atau memulihkan properti ke keadaan semula.

Yoo Ah In saat ini sedang menghadapi persidangan atas penggunaan narkoba secara terus-menerus. Ia dituduh menggunakan narkotika medis, termasuk propofol, sebanyak 181 kali di rumah sakit di seluruh Seoul dari bulan September 2020 hingga Maret 2022.

Penyalahgunaan narkoba itu dilakukan dengan dalih prosedur kosmetik yang memerlukan sedasi.

Dalam persidangan pertama, Yoo dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan denda sebesar 2 juta KRW (sekitar Rp22 juta).

Sidang kedua dari persidangan kedua diadakan pada tanggal 19 Oktober, dan putusan akhir untuk persidangan banding diharapkan akan keluar pada tanggal 24 Desember.