Usai Ancam Tuntut Andre Taulany Rp35 M, Pencipta Lagu Mungkinkah Minta Maaf
Ndhank Surahman Hartono, mantan gitaris Stinky, mengungkapkan permintaan maaf dan klarifikasi terkait somasi kedua yang dilayangkan kepada Andre Taulany melalui video yang diunggah di akun media sosialnya pada Rabu (10/1/2024). Somasi kedua saat itu dilayangkan Ndhank bersama dengan pengacara Firdaus Oiwobo.
Dalam video tersebut, Ndhank menyampaikan maksud dari somasi pertamanya kepada Andre Taulany dan Stinky. Somasi pertama terkait larangan membawakan lagu-lagu ciptaannya, yakni Mungkinkah dan Jangan Tutup Dirimu bertujuan untuk mengajak Andre Taulany dan Stinky duduk bersama dan membahas secara profesional mengenai direct license untuk lagu-lagu tersebut.
Andre Taulany Angkat Bicara soal Somasi [Instagram]
Namun, dalam somasi kedua, Ndhank menyadari meminta ganti rugi sebesar Rp 35 miliar kepada Andre Taulany tidaklah tepat. Dia mengklarifikasi langkah ini bukan yang diinginkannya dan berharap dapat bermediasi dengan Andre Taulany dan Stinky untuk membahas izin langsung terkait karyanya.
“Halo pemirsa di seluruh Indonesia. Saya Ndhank Surahman. Saat ini saya mau menyampaikan klarifikasi dan permintaan permohonan maaf kepada seluruh pemirsa di Indonesia atas langkah yang telah saya lakukan, yaitu langkah dalam somasi kedua bersama kuasa hukum saya saudara Firdaus,” ucap Ndhank dalam video yang diunggah di akun media sosialnya, Rabu (10/1/2024).
“Karena dari awal saya membuat video pelarangan atau somasi tersebut adalah bertujuan agar dapat bermediasi dan duduk bersama Andre Taulany dan teman-teman Stinky untuk membahas secara profesional terkait direct license untuk lagu-lagu saya,” tutur Ndhank.
View this post on Instagram
Selain meminta maaf kepada masyarakat, Ndhank juga menyampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekan musisi yang tergabung di Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) yang mungkin terdampak oleh keputusannya.
Dia menyebut sudah bertemu dengan rekan-rekan di AKSI dan menerima saran dari mereka.
“Karena itu, saya segera menyadari bukan seperti ini yang saya mau dan saya harapkan, karena sebagai manusia biasa saya juga tak luput dari kesalahan,” tuturnya.
“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemirsa di Indonesia atas kegaduhan yang terjadi akibat somasi kedua. Namun seperti yang saya jelaskan di atas, dari awal tujuan saya adalah agar dapat bermediasi dengan Andre Taulany dan teman-teman Stinky terkait direct license untuk karya-karya saya,” lanjut Ndhank Surahman
Ndhank mengungkapkan bahwa dirinya sempat menemui rekan-rekan musisi yang tergabung di AKSI. Mereka memberikan saran kepada dirinya.
Ndhank Surahman berharap agar situasi ini dapat diselesaikan dengan baik melalui mediasi dan memberikan klarifikasi. Adanya somasi dan pelarangan membawakan lagu Mungkinkah dan Jaga Dirimu tujuannya sejak awal adalah mencari solusi profesional terkait hak cipta atas karyanya.
“Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk teman-teman AKSI atas kesalahan yang saya ambil ini,” tutup Ndhank yang menegaskan mencabut kuasa Firdaus Oiwobo sebagai pengacara dirinya.
Andre Taulany sudah memberikan tanggapan terkait somasi kedua yang dilayangkan Ndhank dan Firdaus Oiwobo. Andre justru merasa ancaman adanya tuntutan Rp 35 miliar lebih seperti pemalakan.
“Saya nggak abaikan somasi, jadi somasinya ya saya tanggapi begini. Mau nuntut saya atau ngajuin tuntutan berapa ya silahkan saja, asal alasannya jelas, lalu legalitas standing-nya kuat. Kalau nuntut-nuntut nggak ada kejelasan kayak gini itu sama saja dengan pemerasan, malak jadinya,” ungkap Andre Taulany yang menggela jumpa pers kemarin di Ciputat, Tangerang.
Andre Taulany merasa tuntutan sebesar Rp 35 miliar tanpa dasar yang jelas terkesan seperti aksi pemalakan. Andre Taulany menginginkan kejelasan mengenai dasar hukum dan legalitas standing yang kuat dalam tuntutan tersebut.
