Ucapan Mantan Pacar Kim Sae Ron Sebut Kim Soo Hyun Bukan Dalang Kematian Diduga Hasil Bujukan

Seorang pria yang diduga mantan pacar Kim Sae Ron, Mr Kim memberikan klaim lain soal keluarga yang dinilai tidak pernah peduli pada bintang itu.

Hal ini dibagikan pria itu pada media The Fact pada Selasa (25/3) yang menyatakan bahwa Kim Sae Ron telah putus asa karena ketidakpedulian keluarganya.

Mr Kim pun pernah berhubungan pria lainnya yang diyakini 'suami' Kim Sae Ron di New York.

Baca Juga: Keluarga Kim Sae Ron Ambil Langkah Hukum Terhadap Kim Soo Hyun Terkait Kasus Grooming

Dalam sebuah chat yang dibagikan, Kim Sae Ron mengirimkan pesan bercerita soal suaminya pada Mr Kim.

"Dia berteriak dan memukul saya, tetapi tidak ada yang berubah," pesan Kim Sae Ron.

Baca Juga: Bocor Chat Kim Sae Ron ke Kim Soo Hyun, Langsung Drop Ditagih 700 Juta Won

Selanjutnya, Kim bercerita bagaimana Kim Sae Ron menikah di New York.

"Awalnya, tidak ada ekspresi, dan setiap hari sulit. Saya sangat kesepian karena saya tidak punya siapa pun untuk bersandar," cerita Kim.

"Memang benar saya mencari kenyamanan di tempat lain. Saya membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan dan membantu," lanjutnya.

Kim pun mengungkapkan perlakukan suami cenderung buruk pada Kim Sae Ron.

"Tapi itu tidak bertahan lama. Setelah itu, dia mulai mengancam akan membocorkan obrolan dan foto KakaoTalk kami, meretas Instagram saya," kata Kim.

"Mengunggah foto, memukul saya, mengutuk saya. Saya ketakutan. Aku tidak bisa putus dengannya, dan aku takut itu akan memengaruhimu," tambahnya.

Di sisi lain, Garosero Institute mengatakan Kim Soo Hyun diduga menghubungi mantan rekan Kim Sae Ron untuk dibujuk.

"Tampaknya Gold Medalist memperoleh materi dan data yang dapat membantu menyimpulkan keadaan emosional dan jadwal Kim Sae Ron pada bulan-bulan menjelang kematiannya," ucap Garosero.

"Mereka dilaporkan telah bertemu dengan beberapa mantan rekannya," imbuhnya.

Langkah itu membuat mantan rekan mau melakukan konferensi yang memberikan klaim palsu soal Kim Sae Ron.

"Dan sekarang mencoba membujuk satu atau dua orang kunci untuk memberikan wawancara atau mengadakan konferensi pers," kara Garosero.